Menyimpan Perasaan

Untung saja sekarang Oscar sudah terlihat puas dan tidak ingin menghajar Robert lagi. Karena kalau misalnya pria berdarah Eropa itu melanjutkan aksinya, Robert yakin dia tidak akan bisa bertahan hidup. Tangga untuk menuju dunia lain semakin lama semakin terlihat jelas di depan matanya!

Oscar menggertakkan giginya dan semakin menekan sol sepatunya di dada Robert. Perasaan emosinya masih belum menurun meskipun ia sudah melihat wajah Robert yang semakin lama semakin babak belur.

Sudah lama rasanya ia tidak menghabisi orang lain dengan tangan kosong.

"Beritahu aku kenapa kamu ada disini." Perintah Oscar kembali. Suaranya terdengar begitu dingin dan tegas. "Apa hubunganmu dengan Maria? Wanita tadi yang bersama Lisa."

"Pak Oscar ini bukan kesalahan saya seratus persen. Tolong lepaskan saya, karena- uhuk, saya kesulitan untuk bernafas!"

Oscar mengerutkan keningnya, "Terus, apa aku harus mengkhawatirkanmu?"