Terima Kasih

Lagi dan lagi hati Lisa terasa hangat mendengar nada khawatir yang keluar dari bibir Oscar. Kalau misalnya pria itu sedang tidak lelah dan dimakan oleh emosi mungkin ia akan semakin menggoda Oscar lebih jauh. Seperti, mengejek pria itu karena terlalu banyak nonton film detektif, dan sebagainya.

Tapi sekarang, melihat kantong mata Oscar yang menghitam dan tebal, Lisa mengurungkan niatnya.

"Iya, iya, aku tahu. Makasih karena udah mengkhawatirkanku." Balas Lisa hangat. Wanita itu lalu membalik badannya dan berjalan meninggalkan Oscar, "Kamu tunggu bentar disini."

Oscar mengernyitkan dahinya, "Kamu mau kemana?"

"Ngasih makan serigala yang cerewet! Kasihan katanya tadi siang dia gak makan karena aku." Balas Lisa tanpa menoleh.

Oscar berjalan mengikuti Lisa dari belakang sambil terkekeh renyah. Suara gelak tawanya yang berat itu memenuhi ruang makan yang temaram dan sunyi itu. Tanpa membutuhkan waktu yang lama, Oscar menyalakan lampu ruang makan.