Panggilan Mengganggu

"Semenjak pertama kali aku melihatmu di lantai dansa, kehidupanku mulai berubah secara perlahan. Setiap hari aku menemukan alasan untuk bangun dari tempat tidurku dan menunggu kesempatan untuk bertemu denganmu lagi."

Suasana di dalam kamar hotel itu semakin memanas. Tangan kekar Oscar tidak bisa berhenti menyentuh tubuh Lisa sedangkan bibir wanita itu tidak bisa berhenti mengeluarkan suara desahan. Rambut kuning ke-emasan Oscar jatuh dan kadang mengenai pipi Lisa yang memerah.

"Bohong. Waktu itu kan kita belum mengenal satu sama lain dengan baik, masa iya kamu mendadak suka sama aku dan gak sabar mau ketemu sama aku lagi?" Tanya Lisa tidak percaya.

Oscar berdeham, "Waktu itu kita memang belum mengenal satu sama lain dengan baik, tapi bukan berarti aku tidak bersemangat untuk melihatmu setiap hari. Dahulu memang alasanku untuk bertemu denganmu hanya untuk memuaskan hasratku, tapi lama kelamaan aku mulai tertarik denganmu, Lisa."