Email Untuk Oscar

Siang hari itu terik sinar matahari membuat penduduk sekitar hanya ingin tinggal di dalam ruangan dan menikmati sejuknya pendingin ruangan. Keringat deras yang muncul di pelipis dan punggung mereka merupakan teman mereka siang hari itu. Minuman dingin dan angin semilir - semilir tidak cukup untuk mendinginkan tubuh mereka.

Saat jam makan siang tiba, di ruangan kerjanya yang dingin itu Oscar hampir mematikan komputernya untuk makan siang. Tapi sebelum ia dapat menutup semua jendela internet, pria berdarah Eropa itu melihat email masuk. Dengan rasa penasaran yang tinggi pria itu cepat - cepat membuka email itu.

Ternyata email baru yang masuk itu merupakan email dari Lisa.

Keinginannya untuk makan siang langsung hilang begitu saja. Oscar kembali membenarkan posisi duduknya di kursi berbahan kulit itu.