Membuat Oscar Terharu

Setelah itu, tidak ada lagi suara yang terdengar kecuali suara ban mobil yang mengenai aspal jalanan. Tangan mereka berdua masih menggenggam erat satu sama lain, sambil sesekali ibu jari Oscar mengelus - elus belakang telapak tangan Lisa.

Lisa mengernyitkan dahinya saat ia melihat Oscar melewati jalan yang biasanya mereka ambil untuk pulang. Jam di dashboard mobil sudah menunjukan pukul setengah 8 malam, dan biasanya jam segini mereka sudah ada di rumah.

"Loh?" Tanya Lisa, ia menoleh dan melihat Oscar dengan tatapan kebingungan, "Kita mau kemana? Jalan pulang kan belok ke sana tadi…"

"Masa aku membiarkan wanita yang merindukanku sampai rela menungguku di depan kantor dengan perut yang kosong?" Tanya Oscar balik dengan nada yang terdengar menggoda, "Kasihan dia kelaparan pasti."