Merindukan William

Sinar rembulan di malam hari itu memasuki kamar tidur bocah itu dengan manisnya. Tangannya yang kecil itu menopang dagunya yang sepertinya malas untuk berdiri sendiri. Matanya yang berbinar - binar, seperti dijatuhi oleh ribuan bintang kecil, melihat ke arah bulan yang menghiasi langit malam.

Dari dahulu sampai dua bulan yang lalu, William tidak pernah menganggap bulan adalah sesuatu yang cantik. Menurutnya, bulan hanyalah sesuatu 'barang' yang diciptakan oleh Tuhan untuk menyinari bumi agar tidak gelap. Menurut bocah lelaki itu, bulan hanyalah teman akrab matahari yang memiliki tugas untuk menyinari bumi.

Tapi, semenjak William bersekolah di sekolah asrama, William menganggap kalau bulan adalah 'barang' yang paling cantik yang pernah ia lihat. Setiap malam, tepatnya setelah ia menyelesaikan semua tugas dan kewajibannya di sekolah asrama, bocah lelaki itu pasti akan duduk di dekat jendela untuk melihat bulan di setiap malam.