Karena kehilangan,
Adalah hal yang begitu menyakitkan.
- Nadhifa Aurelia -
***
Jakarta, April 2013
ADA banyak hal yang Dhifa benci dalam hidupnya. Salah satunya adalah kehilangan.
Menurutnya, kehilangan adalah satu hal yang begitu menyakitkan. Banyak orang yang berpendapat ketika kita merasa kehilangan, kita baru bisa menyadari betapa pentingnya seseorang itu untuk kita.
Disaat Dhifa benci merasakan kehilangan, lalu Tuhan memberikan rasa itu untuknya. Rasa yang membuat dia hampir lupa caranya bernafas.
Dan itu sedang dia alami saat ini…
NADIN PRAKASA
binti
TIO WIJAYA
Lahir : 07 APRIL 1978
Wafat : 10 APRIL 2013
Begitulah nama yang tertera di atas batu nisan tersebut. Seorang anak berusia sekitar sebelas tahun berjongkok di samping makam dengan air mata yang mengalir deras di pipinya.
Anak itu adalah Dhifa.
Dhifa kehilangan seseorang sangat dia sayangi. Kehilangan seseorang yang begitu dia cintai bahkan melebihi dirinya sendiri. Dia kehilangan sosok malaikat tanpa sayap dalam hidupnya.
Kini semua orang yang berada di pemakaman mulai beranjak pulang satu per satu setelah mengucapkan bela sungkawa pada keluarga besar Prakasa dan keluarga besar Wijaya. Sampai hanya tersisa Dhifa dan papanya.
Melihat pria paruh baya di samping kirinya membuat Dhifa meneteskan air mata untuk yang kesekian kalinya. Dhifa tahu papanya pasti merasakan sakit yang sama sepertinya, hanya saja papanya berusaha untuk menutupi semua itu.
Sekedar untuk bertanya pun rasanya tak bisa. Semuanya terasa menyakitkan untuk gadis berusia sebelas tahun ini.
Jika Dhifa diberi satu kesempatan, dia ingin Tuhan mengembalikan mamanya sekarang.
Hanya itu, yang dia inginkan untuk saat ini.