Gerakan Fu Tingyuan ini seperti lelucon tidak terduga.
Luo Nanchu bisa merasakan tali di punggungnya lepas, kerah bajunya mulai terlepas dari bahunya. Dan tanpa sadar, Luo Nanchu langsung memegang kerah bajunya itu, lalu mengangkat kepalanya untuk melihat Fu Tingyuan.
Tatapan matanya terlihat sangat gelap seperti pusaran air dan Luo Nanchu tidak bisa menebak apa yang dirasakan oleh Fu Tingyuan sekarang.
Tapi, tidak peduli apapun yang sedang dipikirannya saat ini, tindakan barusan bukanlah sebuah lelucon. Luo Nanchu langsung merasa larut dalam suasana. Ia benar-benar panik dan tidak tahu apa yang akan terjadi setelah ini.
Semua yang terjadi ini benar-benar di luar dugaannya. Sebelumnya ia sama sekali tidak menyangka kalau Fu Tingyuan akan melakukan ini kepadanya.
Apa yang baru saja dikatakan tadi, ia mengira kalau Fu Tingyuan akan memukulnya, memarahinya, atau bahkan menyeretnya ke kamar mandi untuk menenggelamkannya sekali lagi seperti sebelumnya.
Tapi, seharusnya tidak begini.
Pria ini, sepertinya otaknya benar-benar sakit. Apa yang akan ia lakukan benar-benar tidak bisa ditebak dengan akal sehat. Luo Nanchu tampak begitu kesulitan untuk melawannya.
Wajahnya yang cantik tidak bisa menyembunyikan perasaan gugup yang ia rasakan saat ini, dan ia terlihat begitu menyedihkan dalam balutan bajunya. Kemudian ia dengan hati-hati bertanya, "Tuan Fu… apa yang akan kamu lakukan?"
Fu Tingyuan berdiri di ujung tempat tidur, kemudian bertanya dengan santai, "Apakah rasanya menyenangkan bisa berkata dengan sesuka hati?"
"Nanchu tidak benar-benar berniat mengatakan hal itu. Nanchu berharap Nona Bai dan Tuan Fu bisa menua bersama, dan selalu bahagia bersama, memiliki anak-anak…" Luo Nanchu dengan cerdik mengakui kesalahannya.
Fu Tingyuan mendengus ketika ia mendengar apa yang dikatakan Luo Nanchu barusan. Kemudian ia menatap Luo Nanchu dan berkata dengan dingin, "Menurutmu, apakah aku menghabiskan uang hanya untuk sekedar menempatkanmu di vila agar terlihat baik?"
Fu Tingyuan benar-benar tidak memiliki perasaan seperti itu, baginya ia bukanlah orang yang baik, apalagi untuk wanita ini.
Ekspresi Luo Nanchu seketika menjadi tegang, "Aku pikir kamu tidak tertarik padaku."
Kalau tidak begitu, mengapa kita belum pernah berhubungan badan sama sekali selama tiga tahun pernikahan kita itu!
Luo Nanchu merasa waktu berlalu dengan cepat tanpa membuatnya memiliki kesempatan untuk bereaksi sama sekali.
Tubuh Fu Tingyuan sangat tinggi, dan sepertinya ia bisa sesak napas ketika terlalu lama ditekan olehnya.
Nyatanya, dalam hidup ini ada banyak sekali jenis penyakit. Bukan hanya sakit secara fisik, tetapi juga sakit secara psikis yang mendalam. Sakit fisik bisa disembuhkan, tapi sakit secara psikologis belum tentu bisa disembuhkan.
Luo Nanchu sudah mencintai pria ini begitu lama, tapi justru dibalas dengan kekecewaan yang mendalam. Maka dari itu, ia selalu berkata pada dirinya bahwa pria yang sedang baik padanya saat ini, bukanlah siapa-siapa baginya dan juga tidak ada hubungannya dengan cinta.
Sebenarnya, ia juga tahu dengan baik tentang hal itu. Tapi yang membuat dirinya tidak bisa mengerti adalah jika memang Fu Tingyuan tidak mencintainya, kenapa ia harus melakukan semua ini?
Ia merasa pria yang ada di depannya ini tidak normal dan mengalami cacat mental. Sebab, pria ini tidak ada habis-habisnya membuatnya merasa tidak nyaman menjalani kehidupan.
Luo Nanchu tersenyum dingin, ia sangat ingin tahu tentang satu hal. Bai Zhiyan telah bersamanya selama bertahun-tahun, namun entah mengapa ia tidak dibunuh olehnya.