Ia adalah Orang yang Berdosa Bagi Keluarga Luo

Luo Nanchu melirik adiknya itu sambil menganggukkan kepala, "Salah, ini namanya langsing."

Luo Zhiying tertawa.

Luo Nanchu memandangi wajah adiknya yang tersenyum, dan perasaan hatinya sedikit rumit. Kemudian ia mengangkat tangannya untuk menyentuh wajah adiknya dan berbisik, "Maafkan aku."

Ia dan Luo Zhiying adalah saudara kembar tidak identik. Luo Nanchu adalah gadis yang kalem, sementara Luo Zhiying adalah gadis yang cerdas. Luo Nanchu adalah murid yang selalu membuat masalah, sementara Luo Zhiying adalah murid yang cerdas.

Setelah keluarga Luo bangkrut, untung saja Luo Zhiying masih bisa melanjutkan pendidikannya. Ia melanjutkan sekolah di Akademi Film dan Televisi Tongcheng.

Melihat Luo Zhiying yang masih mengenakan pakaian lamanya, wajah Luo Nanchu tiba-tiba menjadi masam. Jika ia tidak memprovokasi Fu Tingyuan, seharusnya saat ini putri keluarga Luo tidak perlu bekerja sambil belajar seperti ini. Bagi keluarga Luo, ia adalah orang berdosa.

Luo Zhiying tahu apa yang ia bicarakan, "Ini bukan kesalahan Kakak." Ia meraih lengan kakaknya lalu menariknya untuk naik taksi, "Kakak, tidak apa-apa. Aku baik-baik saja di sekolah, tidak apa-apa." Kemudian ia pun menoleh dan menatapnya sembari berkata, "Justru hal baik sekarang kamu sudah bercerai darinya. Sejak pertama kali bertemu, aku tahu kalau dia bukan kekasih yang baik untukmu."

Luo Nanchu tersenyum dalam diam kemudian ia berkata, "Jika tahu bahwa kamu memiliki pandangan ke depan yang bagus, seharusnya dulu aku bertanya kepadamu terlebih dahulu."

  *

Tidak lama kemudian Luo Nanchu dan Luo Zhiying tiba di rumah sakit.

Ruang rawat inap Luo Yi ditempatkan di ruangan anak-anak, dan memang sengaja di dipindahkan oleh Fu Tingyuan. Dalam hal kesehatan keluarganya, Fu Tingyuan tidak memperlakukannya dengan buruk.

Ketika masuk, Luo Nanchu bisa mendengar tawa Luo Yi. Saat mendengar suara ceria adiknya itu, seketika ekspresi wajah Luo Nanchu juga ikut ceria, ia pun tersenyum senang.

Kemudian ia masuk dan melihat Luo Yi bermain dengan perawat yang duduk di tempat tidur. Perawat itu melihat kedatangan mereka berdua, lalu tersenyum dan berkata kepadanya, "Xiao Yi, kamu lihat siapa yang datang."

Luo Yi menoleh dan melihat siapa yang datang, seketika ia langsung melompat dari tempat tidur dan berlari ke arah mereka, "Kak Chu, Kak Ying!"

Luo Zhiying memeluk Luo Yi dan mencium wajah Luo Yi yang putih dan lembut, "Apakah Xiao Yi merindukanku?"

"Rindu sekali, sampai ingin mati saja rasanya!"

Aroma Luo Yi melekat di wajah Luo Zhiying.

Luo Yi jauh lebih muda 14 tahun dari mereka berdua, saat ini ia masih berusia 7 tahun.

Kehadirannya di dunia adalah sebuah 'kecelakaan', Luo Juntian sejak awal sudah tidak menginginkan anak lagi, tapi ibu mereka bersikeras ingin melahirkannya. Sialnya, saat itu proses persalinan Luo Yi sangat sulit, sehingga dokter hanya bisa menyelamatkan bayinya saja.

Mungkin karena ibu mereka melahirkan Luo Yi saat sudah berusia lanjut. Selain itu sejak kecil, Luo Yi didiagnosis memiliki masalah ginjal yang serius. Maka dari itu, sejak kecil Luo Yi sudah harus menjalani cuci darah.

Dokter menyarankan agar Luo Yi melakukan transplantasi ginjal, tapi hal itu baru bisa dilakukan saat ia sudah berusia 18 tahun. Karena organ dalamnya masih belum tumbuh dengan sempurna dan takut jika dipaksakan, justru akan menimbulkan ketidakcocokan.

Luo Yi telah tinggal di rumah sakit sejak ia masih kecil. Ia terlalu muda dan tidak tahu apa yang terjadi di rumah. Terkadang, ia bertanya kenapa ayahnya tidak pernah datang untuk menjenguknya. Luo Nanchu selalu menjawab bahwa ayah mereka terlalu sibuk, sehingga tidak bisa datang.

Luo Yi adalah anak yang baik, ketika tahu ayahnya sibuk bekerja, ia tidak lagi banyak bertanya tentang ayahnya.

Di ruang rawat inap, Luo Zhiying sedang bermain dengan Luo Yi, dan Luo Nanchu memberi mereka leci. Pertemuan mereka ini sepertinya melepaskan sedikit perasaan berat hati yang beberapa hari ini dirasakan oleh Luo Nanchu, ia tersenyum hangat dan lembut ketika menatap mereka berdua.

Setelah selesai menemai Luo Yi makan siang, Luo Nanchu dan Luo Zhiying pergi meninggalkan rumah sakit. Sebelum pergi, Luo Nanchu memeluk tubuh kecil Luo Yi dan berkata dengan lembut, "Luo Yi, Kakak akan datang lagi minggu depan, oke?"

Mata Luo Yi memerah, dan ia membenamkan wajah kecilnya di leher Luo Nanchu. "Kak Chu, kapan Ayah akan menjengukku? Xiao Yi sudah lama sekali tidak melihat Ayah, dan sepertinya aku hampir lupa dengan wajah Ayah."

Luo Nanchu menghembuskan napas dengan berat. Luo Zhiying saat itu sedang ada di belakang mereka, matanya mulai berkaca-kaca dan merah. Namun untuk mencegah supaya air matanya tidak menetes, ia mencoba mengalihkan pandangannya ke arah yang lainnya.

"Xiao Yi." Luo Nanchu dengan lembut mengusap kepala adiknya, dan berkata dengan lembut, "Ayah pasti akan datang jika dia memiliki waktu luang. Ayah benar-benar sangat sibuk…"