Bayangan Menor

Qiao Mu tidak pernah mengeluh meski ibu dan saudari tirinya selalu saja berusaha untuk menindasnya tanpa sepengetahuan sang ayah. Sejak kecil hingga tumbuh dewasa seperti sekarang, dia terus belajar untuk menghadapi penindasan tersebut, dan menerima kenyataan bahwa ibu kandungnya sendiri rela menjualnya. Ayahnya memang sangat menyayanginya, tapi dia cukup tahu diri bahwa keberadaannya saja sudah pasti menyulitkan sang ayah, sehingga dia pun tak pernah meminta sesuatu yang lebih.
Namun ibu kandungnya sendiri seolah tak mau mengerti. Dia terus saja meminta ini dan itu hingga membuat Qiao Mu kesulitan. Gadis itu pun tak punya cara lain, dia bahkan rela mengambil resiko besar demi membantu ibu kandungnya. Karena hal itu pula lah, dia harus berhubungan kembali dengan sosok dari masa lalunya, Tuan muda Li. Seseorang yang tak seharusnya dia dekati mengingat pria itu memiliki hubungan kekerabatan dengan ibu tirinya, atau dengan kata lain, pria itu adalah paman tirinya.
Entah akan berakhir seperti apa kelak dirinya di tangan ‘paman’nya ini, tapi dia tentu berharap Tuan muda Li ini akan terus membantunya sama seperti dulu, saat dia masih memanggil pria itu dengan sebutan kakak.

Paman, Apakah Aku Layak Menjadi Simpananmu

Mendengar itu, senyuman licik di wajah Ye Lin semakin dalam, "Aku rasa Qiao Mu sudah tahu dengan jelas bahwa kamera pengawas tidak berguna, lalu menemukan alasan semacam ini untuk membenarkan dirinya sendiri, bukankah begitu?"

Seorang gadis yang belum lulus sekolah melakukan kebohongan, mari kita lihat apakah dia bisa selamat dari hal ini!

Qiao Mu menatap mata Ye Lin dan mengetahui bahwa orang ini melakukannya dengan sengaja, dia sedari awal sudah ingin membuat perhitungan padanya!

Qiao Mu tidak pernah bersikap pasrah ketika ditindas oleh orang lain. Di rumah keluarga Qiao, dia ditindas oleh Qiao Ya. Tapi demi kedamaian keluarga Qiao dan untuk bertahan hidup di rumah keluarga Qiao, dia mau tidak mau menahan diri.

Pada saat ini, dia tidak akan menelan kepahitan dan menahan keluhan di dalam dirinya atas penindasan orang lain!

Merupakan Kehormatan Besar Bisa Bertemu Dengan Direktur