Bayangan Menor

Qiao Mu tidak pernah mengeluh meski ibu dan saudari tirinya selalu saja berusaha untuk menindasnya tanpa sepengetahuan sang ayah. Sejak kecil hingga tumbuh dewasa seperti sekarang, dia terus belajar untuk menghadapi penindasan tersebut, dan menerima kenyataan bahwa ibu kandungnya sendiri rela menjualnya. Ayahnya memang sangat menyayanginya, tapi dia cukup tahu diri bahwa keberadaannya saja sudah pasti menyulitkan sang ayah, sehingga dia pun tak pernah meminta sesuatu yang lebih.
Namun ibu kandungnya sendiri seolah tak mau mengerti. Dia terus saja meminta ini dan itu hingga membuat Qiao Mu kesulitan. Gadis itu pun tak punya cara lain, dia bahkan rela mengambil resiko besar demi membantu ibu kandungnya. Karena hal itu pula lah, dia harus berhubungan kembali dengan sosok dari masa lalunya, Tuan muda Li. Seseorang yang tak seharusnya dia dekati mengingat pria itu memiliki hubungan kekerabatan dengan ibu tirinya, atau dengan kata lain, pria itu adalah paman tirinya.
Entah akan berakhir seperti apa kelak dirinya di tangan ‘paman’nya ini, tapi dia tentu berharap Tuan muda Li ini akan terus membantunya sama seperti dulu, saat dia masih memanggil pria itu dengan sebutan kakak.

Paman, Apakah Aku Layak Menjadi Simpananmu

Ketika Li Yan melontarkan kata-kata tersebut, wajah Ning Tongtong seketika langsung memucat.

Shu Xinyu mengerutkan kening, "Direktur Li, apa kamu tidak salah? Bagaimana Tongtong menjadi orang yang dituntut? Qiao Mu yang menjiplak karya Tongtong!"

"Kalau begitu kamu temukan buktinya. Tapi aku sudah memiliki bukti, kamu bisa melihatnya di pengadilan nanti." Li Yan tidak menunjukkan belas kasihan, satu kalimat sudah cukup untuk membangunkan Ning Tongtong dari keterkejutannya.

Pada saat ini, semua orang seketika menyadari bahwa Li Yan muncul untuk membantu Qiao Mu!

Tidak heran Qiao Mu tidak mengatakan sepatah kata pun sejak Li Yan datang. Awalnya mereka berpikir Qiao Mu merasa bersalah, tetapi sekarang mereka menyadari bahwa dengan adanya Li Yan di sini, Qiao Mu bahkan tidak perlu mengatakan apa-apa.

Memberantas Dalam Hitungan Detik Begitu Tuan Muda Li Muncul (2)