Bayangan Menor

Qiao Mu tidak pernah mengeluh meski ibu dan saudari tirinya selalu saja berusaha untuk menindasnya tanpa sepengetahuan sang ayah. Sejak kecil hingga tumbuh dewasa seperti sekarang, dia terus belajar untuk menghadapi penindasan tersebut, dan menerima kenyataan bahwa ibu kandungnya sendiri rela menjualnya. Ayahnya memang sangat menyayanginya, tapi dia cukup tahu diri bahwa keberadaannya saja sudah pasti menyulitkan sang ayah, sehingga dia pun tak pernah meminta sesuatu yang lebih.
Namun ibu kandungnya sendiri seolah tak mau mengerti. Dia terus saja meminta ini dan itu hingga membuat Qiao Mu kesulitan. Gadis itu pun tak punya cara lain, dia bahkan rela mengambil resiko besar demi membantu ibu kandungnya. Karena hal itu pula lah, dia harus berhubungan kembali dengan sosok dari masa lalunya, Tuan muda Li. Seseorang yang tak seharusnya dia dekati mengingat pria itu memiliki hubungan kekerabatan dengan ibu tirinya, atau dengan kata lain, pria itu adalah paman tirinya.
Entah akan berakhir seperti apa kelak dirinya di tangan ‘paman’nya ini, tapi dia tentu berharap Tuan muda Li ini akan terus membantunya sama seperti dulu, saat dia masih memanggil pria itu dengan sebutan kakak.

Paman, Apakah Aku Layak Menjadi Simpananmu

Bagaimanapun juga dia tidak bisa terima. Seseorang yang selalu dia benci dan dia rendahkan, ternyata adalah orang yang merancang karya untuknya!

Ketika mengetahui tentang identitas Qiao Mu, dia merasa sangat benci hingga dia menggertakkan giginya sendiri. Tetapi dia tidak bisa berbuat apa-apa, siapa yang menyuruh dia bergantung pada karya Qiao Mu untuk menjadi populer!

Dengan adanya Qiao Mu, itu merupakan ancaman besar baginya. Jika dia tidak hati-hati, nama dan reputasinya bisa hancur!

Ning Tongtong mendatangi Shu Xinyu dan duduk, lalu memegang tangan Shu Xinyu erat-erat, "Bu, Qiao Mu punya Li Yan sebagai pendukung, dan KEY sangat memihak padanya, aku khawatir babak final tidak akan adil."

Nama Dan Reputasinya Tidak Bisa Hancur