Bayangan Menor

Qiao Mu tidak pernah mengeluh meski ibu dan saudari tirinya selalu saja berusaha untuk menindasnya tanpa sepengetahuan sang ayah. Sejak kecil hingga tumbuh dewasa seperti sekarang, dia terus belajar untuk menghadapi penindasan tersebut, dan menerima kenyataan bahwa ibu kandungnya sendiri rela menjualnya. Ayahnya memang sangat menyayanginya, tapi dia cukup tahu diri bahwa keberadaannya saja sudah pasti menyulitkan sang ayah, sehingga dia pun tak pernah meminta sesuatu yang lebih.
Namun ibu kandungnya sendiri seolah tak mau mengerti. Dia terus saja meminta ini dan itu hingga membuat Qiao Mu kesulitan. Gadis itu pun tak punya cara lain, dia bahkan rela mengambil resiko besar demi membantu ibu kandungnya. Karena hal itu pula lah, dia harus berhubungan kembali dengan sosok dari masa lalunya, Tuan muda Li. Seseorang yang tak seharusnya dia dekati mengingat pria itu memiliki hubungan kekerabatan dengan ibu tirinya, atau dengan kata lain, pria itu adalah paman tirinya.
Entah akan berakhir seperti apa kelak dirinya di tangan ‘paman’nya ini, tapi dia tentu berharap Tuan muda Li ini akan terus membantunya sama seperti dulu, saat dia masih memanggil pria itu dengan sebutan kakak.

Paman, Apakah Aku Layak Menjadi Simpananmu

Kata-kata Ning Tongtong mengeluarkan kabut yang sudah ada di hati Amy.

Keberadaan Qiao Mu selalu menjadi benjolan di hatinya. Perlakuan KEY terhadap Qiao Mu membuatnya sangat memikirkannya. Ada banyak diskusi terus-menerus di luar. Dia tidak bisa membiarkan Qiao Mu merusak citra KEY.

Ning Tongtong memandang Amy, sudut mulutnya naik dengan sinis. Dia lalu berkata dengan nada menyesal, "Amy, mungkin saja aku terlalu banyak berpikir, tapi aku tidak tahan dengan orang seperti Qiao Mu yang memanfaatkan orang untuk memanjat naik. Aku akan berjuang untuk mengalahkannya di kompetisi. Tapi jika dia secara pribadi berkomunikasi dengan Tuan KEY tentang karya babak final, maka aku hanya bisa menghadapi kenyataan dan mengakui kekalahan, bukan kalah karena kekuatan, tapi kalah karena rencana."

Gadis Ini Terlalu Licik