Bayangan Menor

Qiao Mu tidak pernah mengeluh meski ibu dan saudari tirinya selalu saja berusaha untuk menindasnya tanpa sepengetahuan sang ayah. Sejak kecil hingga tumbuh dewasa seperti sekarang, dia terus belajar untuk menghadapi penindasan tersebut, dan menerima kenyataan bahwa ibu kandungnya sendiri rela menjualnya. Ayahnya memang sangat menyayanginya, tapi dia cukup tahu diri bahwa keberadaannya saja sudah pasti menyulitkan sang ayah, sehingga dia pun tak pernah meminta sesuatu yang lebih.
Namun ibu kandungnya sendiri seolah tak mau mengerti. Dia terus saja meminta ini dan itu hingga membuat Qiao Mu kesulitan. Gadis itu pun tak punya cara lain, dia bahkan rela mengambil resiko besar demi membantu ibu kandungnya. Karena hal itu pula lah, dia harus berhubungan kembali dengan sosok dari masa lalunya, Tuan muda Li. Seseorang yang tak seharusnya dia dekati mengingat pria itu memiliki hubungan kekerabatan dengan ibu tirinya, atau dengan kata lain, pria itu adalah paman tirinya.
Entah akan berakhir seperti apa kelak dirinya di tangan ‘paman’nya ini, tapi dia tentu berharap Tuan muda Li ini akan terus membantunya sama seperti dulu, saat dia masih memanggil pria itu dengan sebutan kakak.

Paman, Apakah Aku Layak Menjadi Simpananmu

Setelah Chi Xia selesai berbicara dan tidak kunjung ada jawaban dari ujung telepon yang lain, perutnya mulai kembali sakit seperti kram dan segera dia menutup teleponnya.

Qiao Mu seharusnya mendengar kata-katanya, jika tidak, dia akan segera menelponnya kembali. Namun, Chi Xia tidak menyadari bahwa nomor telepon yang dihubunginya bukanlah milik Qiao Mu.

Su Chen yang sedang bekerja di kantor pun mendengar ponselnya berdering, ketika dia melihat ID penelepon, gerakannya seketika berhenti.

Di layar ponsel jelas menampilkan nama "Chi Xia".

Ini adalah pertama kalinya Chi Xia meneleponnya, sebelumnya dia tidak pernah menghubunginya.

Teringat urusan mereka berdua sebelumnya, dia awalnya tidak ingin mengangkat panggilan tersebut, tetapi entah bagaimana dia menekan tombol untuk menghubungkan panggilan.

Mungkinkah wanita ini menghubunginya karena ada urusan?

Memasuki Jalan Buntu (2)