Bayangan Menor

Qiao Mu tidak pernah mengeluh meski ibu dan saudari tirinya selalu saja berusaha untuk menindasnya tanpa sepengetahuan sang ayah. Sejak kecil hingga tumbuh dewasa seperti sekarang, dia terus belajar untuk menghadapi penindasan tersebut, dan menerima kenyataan bahwa ibu kandungnya sendiri rela menjualnya. Ayahnya memang sangat menyayanginya, tapi dia cukup tahu diri bahwa keberadaannya saja sudah pasti menyulitkan sang ayah, sehingga dia pun tak pernah meminta sesuatu yang lebih.
Namun ibu kandungnya sendiri seolah tak mau mengerti. Dia terus saja meminta ini dan itu hingga membuat Qiao Mu kesulitan. Gadis itu pun tak punya cara lain, dia bahkan rela mengambil resiko besar demi membantu ibu kandungnya. Karena hal itu pula lah, dia harus berhubungan kembali dengan sosok dari masa lalunya, Tuan muda Li. Seseorang yang tak seharusnya dia dekati mengingat pria itu memiliki hubungan kekerabatan dengan ibu tirinya, atau dengan kata lain, pria itu adalah paman tirinya.
Entah akan berakhir seperti apa kelak dirinya di tangan ‘paman’nya ini, tapi dia tentu berharap Tuan muda Li ini akan terus membantunya sama seperti dulu, saat dia masih memanggil pria itu dengan sebutan kakak.

Paman, Apakah Aku Layak Menjadi Simpananmu

Posisi tulang rahang di wajah Qiao Mu tergores oleh cincin di tangan Shu Xinyu dan ada bekas gores merah muda. Wajah yang awalnya putih bersih dan bebas dari kotoran, bahkan jika luka gores merahnya sangat dangkal, tapi terlihat jelas.

Dia melihat ke cermin dan mengamati wajahnya sendiri. Dia sudah cantik sejak dia masih kecil. Sehingga dia tidak terlalu memikirkannya di masa lalu, tapi saat dilihat lagi sekarang, bagaimana gen Zhou Jieru bisa membuatnya begitu cantik?

Jika wajah seperti itu benar-benar diberikan kepadanya oleh wanita itu, bahkan jika itu dihancurkan oleh tangannya sendiri, itu tidak akan berarti apa-apa.

Qiao Mu kemudian menggelengkan kepalanya dan terus bekerja.

Di sore hari, ada peragaan busana, Qiao Mu tidak merasa sedih dan kesepian dan suasana hatinya dengan cepat kembali normal.

Memukul Orang Sungguh Membuat Candu