Bayangan Menor

Qiao Mu tidak pernah mengeluh meski ibu dan saudari tirinya selalu saja berusaha untuk menindasnya tanpa sepengetahuan sang ayah. Sejak kecil hingga tumbuh dewasa seperti sekarang, dia terus belajar untuk menghadapi penindasan tersebut, dan menerima kenyataan bahwa ibu kandungnya sendiri rela menjualnya. Ayahnya memang sangat menyayanginya, tapi dia cukup tahu diri bahwa keberadaannya saja sudah pasti menyulitkan sang ayah, sehingga dia pun tak pernah meminta sesuatu yang lebih.
Namun ibu kandungnya sendiri seolah tak mau mengerti. Dia terus saja meminta ini dan itu hingga membuat Qiao Mu kesulitan. Gadis itu pun tak punya cara lain, dia bahkan rela mengambil resiko besar demi membantu ibu kandungnya. Karena hal itu pula lah, dia harus berhubungan kembali dengan sosok dari masa lalunya, Tuan muda Li. Seseorang yang tak seharusnya dia dekati mengingat pria itu memiliki hubungan kekerabatan dengan ibu tirinya, atau dengan kata lain, pria itu adalah paman tirinya.
Entah akan berakhir seperti apa kelak dirinya di tangan ‘paman’nya ini, tapi dia tentu berharap Tuan muda Li ini akan terus membantunya sama seperti dulu, saat dia masih memanggil pria itu dengan sebutan kakak.

Paman, Apakah Aku Layak Menjadi Simpananmu

Tangan Qiao Mu mengepal erat-erat, kukunya yang tajam menancap pada telapak tangannya, dia menekan daging telapak tangannya dengan kuku jarinya dan mati-matian mengingatkan dirinya sendiri untuk tenang.

Di dunia ini benar-benar ada orang yang wataknya terplintir, mengatakan itu adalah kesalahan anak jika seorang ibu menelantarkan anak.

Jadi, ketika Shu Xinyu menelantarkan seorang anak, itu bukanlah kesalahan dari si penelantar, tetapi keberadaan anak itu adalah sebuah kesalahan!

Apakah anak itu adalah dia atau bukan, Qiao Mu benar-benar merasa sedih untuk anak itu.

Pada saat ini, Qiao Mu memiliki dorongan keinginan untuk merobek wajah Shu Xinyu sepenuhnya, dia menatap Shu Xinyu dengan dingin dan mulai berkata, "Nyonya Shu, apakah kamu adalah ibu yang menelantarkan anak dan berpikir bahwa dirimu benar?"

Apakah Nyonya Shu Adalah Ibu Yang Menelantarkan Anak?