Bayangan Menor

Qiao Mu tidak pernah mengeluh meski ibu dan saudari tirinya selalu saja berusaha untuk menindasnya tanpa sepengetahuan sang ayah. Sejak kecil hingga tumbuh dewasa seperti sekarang, dia terus belajar untuk menghadapi penindasan tersebut, dan menerima kenyataan bahwa ibu kandungnya sendiri rela menjualnya. Ayahnya memang sangat menyayanginya, tapi dia cukup tahu diri bahwa keberadaannya saja sudah pasti menyulitkan sang ayah, sehingga dia pun tak pernah meminta sesuatu yang lebih.
Namun ibu kandungnya sendiri seolah tak mau mengerti. Dia terus saja meminta ini dan itu hingga membuat Qiao Mu kesulitan. Gadis itu pun tak punya cara lain, dia bahkan rela mengambil resiko besar demi membantu ibu kandungnya. Karena hal itu pula lah, dia harus berhubungan kembali dengan sosok dari masa lalunya, Tuan muda Li. Seseorang yang tak seharusnya dia dekati mengingat pria itu memiliki hubungan kekerabatan dengan ibu tirinya, atau dengan kata lain, pria itu adalah paman tirinya.
Entah akan berakhir seperti apa kelak dirinya di tangan ‘paman’nya ini, tapi dia tentu berharap Tuan muda Li ini akan terus membantunya sama seperti dulu, saat dia masih memanggil pria itu dengan sebutan kakak.

Paman, Apakah Aku Layak Menjadi Simpananmu

Suara lembut Li Yan seperti biola yang menenangkan jiwa, membuat Qiao Mu merasa sangat tenang dan aman.

Di dunia ini, dia tidak hanya seorang diri, dia masih memiliki Li Yan!

Qiao Mu dengan cepat tertidur. Li Yan mengeluarkan ponselnya dan mengirim pesan ke Ouyang, "Hubungi media dan atur wartawan dari Global Fashion untuk masuk dalam konferensi pers Shu Xinyu besok."

Keesokan harinya, pakaian merek KEY mengadakan konferensi peragaan busana. Qiao Mu sibuk mencocokkan pakaian untuk model di belakang panggung. Setelah menyelesaikan pekerjaan, wajah Shu Xinyu muncul di layar besar ruang kerja.

Konferensi pers baru saja dimulai, karena masalah ini memiliki tingkat perhatian yang tinggi di Tiongkok, jadi dilakukan siaran langsung di internet.

Dalang Semua Ini Adalah Qiao Mu (1)