Bayangan Menor

Qiao Mu tidak pernah mengeluh meski ibu dan saudari tirinya selalu saja berusaha untuk menindasnya tanpa sepengetahuan sang ayah. Sejak kecil hingga tumbuh dewasa seperti sekarang, dia terus belajar untuk menghadapi penindasan tersebut, dan menerima kenyataan bahwa ibu kandungnya sendiri rela menjualnya. Ayahnya memang sangat menyayanginya, tapi dia cukup tahu diri bahwa keberadaannya saja sudah pasti menyulitkan sang ayah, sehingga dia pun tak pernah meminta sesuatu yang lebih.
Namun ibu kandungnya sendiri seolah tak mau mengerti. Dia terus saja meminta ini dan itu hingga membuat Qiao Mu kesulitan. Gadis itu pun tak punya cara lain, dia bahkan rela mengambil resiko besar demi membantu ibu kandungnya. Karena hal itu pula lah, dia harus berhubungan kembali dengan sosok dari masa lalunya, Tuan muda Li. Seseorang yang tak seharusnya dia dekati mengingat pria itu memiliki hubungan kekerabatan dengan ibu tirinya, atau dengan kata lain, pria itu adalah paman tirinya.
Entah akan berakhir seperti apa kelak dirinya di tangan ‘paman’nya ini, tapi dia tentu berharap Tuan muda Li ini akan terus membantunya sama seperti dulu, saat dia masih memanggil pria itu dengan sebutan kakak.

Paman, Apakah Aku Layak Menjadi Simpananmu

"Jangan bicara sembarangan!" Li Yan menyentuh kepala Qiao Mu, "... Kamu memilikiku, wanita terkaya di dunia, bagaimana bisa begitu masam?"


 Qiao Mu tersenyum dan masuk ke pelukan Li Yan, "... Paman, aku akan mencoba membuat diriku lebih sempurna dan bisa cocok denganmu!" 


 "Bodoh, kamu tidak pernah cocok denganku. " Memiliki dia adalah keuntungan terbesar dalam hidupnya. 


 Qiao Mu berinisiatif untuk membungkuk dan mencium Li Yan. Sudut mulut Li Yan terangkat. Ketika dia akan melakukan sesuatu yang serius, dia melihat Qiao Mu menguap dan berkata dengan malas, "... Aku sangat mengantuk. Ayo tidur, selamat malam. " 


 Tahun baru semakin dekat. Di waktu berikutnya, Qiao Mu sibuk membuat kelas dan menyiapkan bahan belajar mandiri desainer Paris. Li Yan juga sangat sibuk. Dua orang tidak bisa bertemu setiap hari dalam perjalanan bisnis bolak-balik di dalam dan luar negeri. 


Kenapa Kamu Tidak Mati Saja