Bayangan Menor

Qiao Mu tidak pernah mengeluh meski ibu dan saudari tirinya selalu saja berusaha untuk menindasnya tanpa sepengetahuan sang ayah. Sejak kecil hingga tumbuh dewasa seperti sekarang, dia terus belajar untuk menghadapi penindasan tersebut, dan menerima kenyataan bahwa ibu kandungnya sendiri rela menjualnya. Ayahnya memang sangat menyayanginya, tapi dia cukup tahu diri bahwa keberadaannya saja sudah pasti menyulitkan sang ayah, sehingga dia pun tak pernah meminta sesuatu yang lebih.
Namun ibu kandungnya sendiri seolah tak mau mengerti. Dia terus saja meminta ini dan itu hingga membuat Qiao Mu kesulitan. Gadis itu pun tak punya cara lain, dia bahkan rela mengambil resiko besar demi membantu ibu kandungnya. Karena hal itu pula lah, dia harus berhubungan kembali dengan sosok dari masa lalunya, Tuan muda Li. Seseorang yang tak seharusnya dia dekati mengingat pria itu memiliki hubungan kekerabatan dengan ibu tirinya, atau dengan kata lain, pria itu adalah paman tirinya.
Entah akan berakhir seperti apa kelak dirinya di tangan ‘paman’nya ini, tapi dia tentu berharap Tuan muda Li ini akan terus membantunya sama seperti dulu, saat dia masih memanggil pria itu dengan sebutan kakak.

Paman, Apakah Aku Layak Menjadi Simpananmu

Su Chen masih tanpa ekspresi dan berkata dengan ringan, "... Tidak apa-apa, aku pergi dulu. " 


"Untuk apa terburu-buru seperti ini, ibu dan anak kita akhirnya bertemu. " Ibu Su mengalihkan pandangannya ke Chi Xia. Meskipun ada sedikit keterkejutan di matanya, ia tetap tersenyum. "... Ah Chen, apakah Nona ini pacarmu?" 


 Ketika Ibu Su melihat Chi Xia, dia benar-benar terkejut. Putranya yang selalu arogan tidak pernah muncul di supermarket biasa seperti ini. Dia dan wanita pergi ke supermarket, jelas identitas mereka berbeda. 


 Chi Xia tersenyum sopan ketika mendengar ibu Su menyebutkannya. Baru setelah itu, dia menyadari bahwa Su Chen masih memegang tangannya. Dia menarik tangannya kembali tanpa mengatakan apa-apa, menunggu Su Chen menyangkalnya. 


 Namun, Su Chen tidak menyangkal. Melihat ibu Su, apakah ada sesuatu yang terjadi pada Sang Xia? Kita buru-buru. 


Chi Xia, Mengapa Kamu Peduli Padaku? 1