Bayangan Menor

Qiao Mu tidak pernah mengeluh meski ibu dan saudari tirinya selalu saja berusaha untuk menindasnya tanpa sepengetahuan sang ayah. Sejak kecil hingga tumbuh dewasa seperti sekarang, dia terus belajar untuk menghadapi penindasan tersebut, dan menerima kenyataan bahwa ibu kandungnya sendiri rela menjualnya. Ayahnya memang sangat menyayanginya, tapi dia cukup tahu diri bahwa keberadaannya saja sudah pasti menyulitkan sang ayah, sehingga dia pun tak pernah meminta sesuatu yang lebih.
Namun ibu kandungnya sendiri seolah tak mau mengerti. Dia terus saja meminta ini dan itu hingga membuat Qiao Mu kesulitan. Gadis itu pun tak punya cara lain, dia bahkan rela mengambil resiko besar demi membantu ibu kandungnya. Karena hal itu pula lah, dia harus berhubungan kembali dengan sosok dari masa lalunya, Tuan muda Li. Seseorang yang tak seharusnya dia dekati mengingat pria itu memiliki hubungan kekerabatan dengan ibu tirinya, atau dengan kata lain, pria itu adalah paman tirinya.
Entah akan berakhir seperti apa kelak dirinya di tangan ‘paman’nya ini, tapi dia tentu berharap Tuan muda Li ini akan terus membantunya sama seperti dulu, saat dia masih memanggil pria itu dengan sebutan kakak.

Paman, Apakah Aku Layak Menjadi Simpananmu

Tiba-tiba seorang anak datang dan menarik sudut pakaian Qiao Mu, "Kak,Kata ibu mertua dekan, IQ setiap kelompok umur ditentukan, Bahkan jika Anda mencoba lagi, IQ anda sama dengan kami, Sama-sama tidak bisa bermain, Kau suruh paman di sana bermain, Usianya sudah lanjut, IQ nya pasti udah cukup! 


 Dia dibenci oleh seorang anak berusia lima tahun! 


 Tapi, apakah ini benar-benar bagus untuk Li Yan? 


 Qiao Mu tanpa sadar menatap Li Yan. Dia mengerucutkan bibirnya dan wajahnya tampak tidak terlalu baik. Jelas, dia mendengar kata-kata anak itu. 


 Satu... panggilan paman... dan... tua... membuat lengkungan di sudut mulut Li Yan seketika menghilang. 


 Namun, Qiao Mu masih ingin tertawa tapi menahan tawanya. Dia memelototinya dengan dingin, tapi sekarang Qiao Mu tidak bisa menahannya dan tertawa. 


 Anak-anak ingin bermain pesawat, lalu menyeret Qiao Mu, "... Kak, biarkan paman bermain di sini. " 


Paman Sudah Tua