Bayangan Menor

Qiao Mu tidak pernah mengeluh meski ibu dan saudari tirinya selalu saja berusaha untuk menindasnya tanpa sepengetahuan sang ayah. Sejak kecil hingga tumbuh dewasa seperti sekarang, dia terus belajar untuk menghadapi penindasan tersebut, dan menerima kenyataan bahwa ibu kandungnya sendiri rela menjualnya. Ayahnya memang sangat menyayanginya, tapi dia cukup tahu diri bahwa keberadaannya saja sudah pasti menyulitkan sang ayah, sehingga dia pun tak pernah meminta sesuatu yang lebih.
Namun ibu kandungnya sendiri seolah tak mau mengerti. Dia terus saja meminta ini dan itu hingga membuat Qiao Mu kesulitan. Gadis itu pun tak punya cara lain, dia bahkan rela mengambil resiko besar demi membantu ibu kandungnya. Karena hal itu pula lah, dia harus berhubungan kembali dengan sosok dari masa lalunya, Tuan muda Li. Seseorang yang tak seharusnya dia dekati mengingat pria itu memiliki hubungan kekerabatan dengan ibu tirinya, atau dengan kata lain, pria itu adalah paman tirinya.
Entah akan berakhir seperti apa kelak dirinya di tangan ‘paman’nya ini, tapi dia tentu berharap Tuan muda Li ini akan terus membantunya sama seperti dulu, saat dia masih memanggil pria itu dengan sebutan kakak.

Paman, Apakah Aku Layak Menjadi Simpananmu

Guan Baobei menatap Lu Jingzhi dan bertanya apa yang ingin dia ketahui, "... Lu Jingzhi, apakah kamu mencintaiku?" 


Lu Jingzhi memicingkan matanya dan berkata sambil menggertakkan gigi, "... Aku tidak mencintaimu!" 


 Raut wajah Guan Baobei berubah, ritme apa ini? 


 Segera setelah itu, suara marah Lu Jingzhi terus terdengar, "... Jika aku tidak mencintaimu, bisakah aku datang jauh-jauh untuk membawamu pulang? Aku tidak mencintaimu, akan menghabiskan begitu banyak waktu untuk wanita bodoh ini? Jika aku tidak mencintaimu, mengapa aku marah padamu dan menyiksa diriku sendiri? Guan Baobei, apakah kamu benar-benar bodoh atau pura-pura bodoh? Aku, Lu Jingzhi, tidak peduli dengan wanita itu. Dia mau pergi ke mana dan melakukan apa pun yang dia suka. Apa aku perlu membuang energiku?! 


Semuanya Hanya Salah Paham (7