Bayangan Menor

Qiao Mu tidak pernah mengeluh meski ibu dan saudari tirinya selalu saja berusaha untuk menindasnya tanpa sepengetahuan sang ayah. Sejak kecil hingga tumbuh dewasa seperti sekarang, dia terus belajar untuk menghadapi penindasan tersebut, dan menerima kenyataan bahwa ibu kandungnya sendiri rela menjualnya. Ayahnya memang sangat menyayanginya, tapi dia cukup tahu diri bahwa keberadaannya saja sudah pasti menyulitkan sang ayah, sehingga dia pun tak pernah meminta sesuatu yang lebih.
Namun ibu kandungnya sendiri seolah tak mau mengerti. Dia terus saja meminta ini dan itu hingga membuat Qiao Mu kesulitan. Gadis itu pun tak punya cara lain, dia bahkan rela mengambil resiko besar demi membantu ibu kandungnya. Karena hal itu pula lah, dia harus berhubungan kembali dengan sosok dari masa lalunya, Tuan muda Li. Seseorang yang tak seharusnya dia dekati mengingat pria itu memiliki hubungan kekerabatan dengan ibu tirinya, atau dengan kata lain, pria itu adalah paman tirinya.
Entah akan berakhir seperti apa kelak dirinya di tangan ‘paman’nya ini, tapi dia tentu berharap Tuan muda Li ini akan terus membantunya sama seperti dulu, saat dia masih memanggil pria itu dengan sebutan kakak.

Paman, Apakah Aku Layak Menjadi Simpananmu

Chi Xia ingat Su Chen pernah berkata bahwa ulang tahunnya tidak akan memberinya liburan, jadi dia harus memasak untuknya seperti biasa. 


 Namun, suasana hati Tuan Su sekarang begitu baik dan juga baik padanya, jadi dia mengambil kesempatan untuk meminta cuti bersama Su Chen. 


 Setelah mendengar ini, Su Chen hanya mengangkat kelopak matanya dan berkata, "... Kamu akan pulang untuk ulang tahun?" 


 "Ya, aku akan menghabiskan hari ulang tahunku bersama keluargaku. Aku sudah bilang padamu, jadi aku bisa berlibur satu malam. " Chi Xia berdiskusi dengan suara keras. 


 Saya pikir hal ini sangat mudah Oke Namun, dengan kata lain Su Chen, "... Tidak boleh. " 


 Chi Xia tercengang, "... Tuan Su, kamu tidak begitu tidak ramah, kan?" 


 "Satu hal yang sama adalah hal yang sama. Kalau kamu pulang, siapa yang akan memasak untukku?" 


 "Tapi kamu jelas tidak perlu aku memasak, kamu juga bisa menyelesaikannya sendiri. " 


Boleh Pulang, Bawa Aku (1