Bayangan Menor

Qiao Mu tidak pernah mengeluh meski ibu dan saudari tirinya selalu saja berusaha untuk menindasnya tanpa sepengetahuan sang ayah. Sejak kecil hingga tumbuh dewasa seperti sekarang, dia terus belajar untuk menghadapi penindasan tersebut, dan menerima kenyataan bahwa ibu kandungnya sendiri rela menjualnya. Ayahnya memang sangat menyayanginya, tapi dia cukup tahu diri bahwa keberadaannya saja sudah pasti menyulitkan sang ayah, sehingga dia pun tak pernah meminta sesuatu yang lebih.
Namun ibu kandungnya sendiri seolah tak mau mengerti. Dia terus saja meminta ini dan itu hingga membuat Qiao Mu kesulitan. Gadis itu pun tak punya cara lain, dia bahkan rela mengambil resiko besar demi membantu ibu kandungnya. Karena hal itu pula lah, dia harus berhubungan kembali dengan sosok dari masa lalunya, Tuan muda Li. Seseorang yang tak seharusnya dia dekati mengingat pria itu memiliki hubungan kekerabatan dengan ibu tirinya, atau dengan kata lain, pria itu adalah paman tirinya.
Entah akan berakhir seperti apa kelak dirinya di tangan ‘paman’nya ini, tapi dia tentu berharap Tuan muda Li ini akan terus membantunya sama seperti dulu, saat dia masih memanggil pria itu dengan sebutan kakak.

Paman, Apakah Aku Layak Menjadi Simpananmu

Su Chen mengantar Chi Xia ke sekolah. Di sepanjang jalan, mobil sangat sunyi. 


Mobil berhenti. Chi Xia memandang Su Chen dan berkata... Aku pergi... Lalu membuka pintu dan bersiap untuk turun. 


 Namun, sebelum pintu terbuka, pergelangan tangannya ditahan. 


 Su Chen menarik Chi Xia ke arahnya dengan sedikit kekuatan. Dia mendekati wanita itu dan... pergi begitu saja?" 


 Tubuh Chi Xia bersandar, "... Apa lagi?" 


 Su Chen mengangkat alisnya, "... Untuk membuktikan bahwa hubungan kita telah berubah, haruskah kamu menunjukkannya?" 


 　　Wajah Chi Xia memerah, dia mengerti apa yang dia katakan, dan ketika dia ragu-ragu selama dua detik untuk melakukannya, Su Chen tidak sabar untuk mencondongkan tubuh lebih dekat dan menciumnya. 


 Dia hanya berciuman dengan lembut. Dia menyentuh kepalanya, "Ayo pergi, aku akan menjemputmu setelah kelas. " 


 Mendengar suaranya yang lembut, Chi Xia merasa semua darah mengalir ke dahinya, wajahnya yang panas dan napasnya yang panas. 


Su Chen, Kelak Kamu Memiliki Aku (1