Bayangan Menor

Qiao Mu tidak pernah mengeluh meski ibu dan saudari tirinya selalu saja berusaha untuk menindasnya tanpa sepengetahuan sang ayah. Sejak kecil hingga tumbuh dewasa seperti sekarang, dia terus belajar untuk menghadapi penindasan tersebut, dan menerima kenyataan bahwa ibu kandungnya sendiri rela menjualnya. Ayahnya memang sangat menyayanginya, tapi dia cukup tahu diri bahwa keberadaannya saja sudah pasti menyulitkan sang ayah, sehingga dia pun tak pernah meminta sesuatu yang lebih.
Namun ibu kandungnya sendiri seolah tak mau mengerti. Dia terus saja meminta ini dan itu hingga membuat Qiao Mu kesulitan. Gadis itu pun tak punya cara lain, dia bahkan rela mengambil resiko besar demi membantu ibu kandungnya. Karena hal itu pula lah, dia harus berhubungan kembali dengan sosok dari masa lalunya, Tuan muda Li. Seseorang yang tak seharusnya dia dekati mengingat pria itu memiliki hubungan kekerabatan dengan ibu tirinya, atau dengan kata lain, pria itu adalah paman tirinya.
Entah akan berakhir seperti apa kelak dirinya di tangan ‘paman’nya ini, tapi dia tentu berharap Tuan muda Li ini akan terus membantunya sama seperti dulu, saat dia masih memanggil pria itu dengan sebutan kakak.

Paman, Apakah Aku Layak Menjadi Simpananmu

Dalam perjalanan pulang, Qiao Mu dan Li Yan tertidur setelah beberapa saat. 


Sesampainya di rumah, Li Yan tidak membangunkan Qiao Mu dan memeluknya masuk ke dalam rumah. 


 Qiao Mu tidur sampai malam hari. Setelah bangun, dia tidak bersemangat dan malas. 


 Dia meregangkan pinggangnya dan ingin terus tidur. Akhir-akhir ini mungkin dia terlalu sibuk, atau musim semi terasa hangat, dia selalu merasa lelah dan lemah. 


 Dia berjalan keluar dari kamar tidur dan berjalan ke bawah. Dia samar-samar mendengar percakapan di ruang tamu, "Bos, ada masalah dengan transaksi kali ini. Anda harus pergi ke sana. Tiga pengurus lainnya penuh dengan alasan untuk mendorong masalah ini ke Anda. Anda jangan mempersulitku!" 


 "Aku menyulitkanmu? Dari mana kau merasa aku akan mempersulitmu? 


Dia Baru Saja Kembali, Dia Akan Pergi