Bayangan Menor

Qiao Mu tidak pernah mengeluh meski ibu dan saudari tirinya selalu saja berusaha untuk menindasnya tanpa sepengetahuan sang ayah. Sejak kecil hingga tumbuh dewasa seperti sekarang, dia terus belajar untuk menghadapi penindasan tersebut, dan menerima kenyataan bahwa ibu kandungnya sendiri rela menjualnya. Ayahnya memang sangat menyayanginya, tapi dia cukup tahu diri bahwa keberadaannya saja sudah pasti menyulitkan sang ayah, sehingga dia pun tak pernah meminta sesuatu yang lebih.
Namun ibu kandungnya sendiri seolah tak mau mengerti. Dia terus saja meminta ini dan itu hingga membuat Qiao Mu kesulitan. Gadis itu pun tak punya cara lain, dia bahkan rela mengambil resiko besar demi membantu ibu kandungnya. Karena hal itu pula lah, dia harus berhubungan kembali dengan sosok dari masa lalunya, Tuan muda Li. Seseorang yang tak seharusnya dia dekati mengingat pria itu memiliki hubungan kekerabatan dengan ibu tirinya, atau dengan kata lain, pria itu adalah paman tirinya.
Entah akan berakhir seperti apa kelak dirinya di tangan ‘paman’nya ini, tapi dia tentu berharap Tuan muda Li ini akan terus membantunya sama seperti dulu, saat dia masih memanggil pria itu dengan sebutan kakak.

Paman, Apakah Aku Layak Menjadi Simpananmu

Chi Xia memperhatikan keanehan Qiao Mu dan buru-buru bertanya, "... Ada apa?" 


Qiao Mu gugup dan tidak bisa berkata-kata, perut Wei'ai …… Sepertinya aku akan melahirkan! 


 Li Yan mengirim Qiao Mu ke rumah sakit. Dokter sudah menunggu di rumah sakit dan langsung mendorong Qiao Mu ke ruang bersalin. 


 Yu Yiduo dan Li Zheng bergegas datang dan menunggu dengan cemas di luar ruang bersalin. 


 Di ruang bersalin, Qiao Mu berkeringat karena kesakitan. Dia sudah bersiap untuk melahirkan beberapa hari lagi. Dia tidak siap secara mental dan tiba-tiba ingin melahirkan. Dia sedikit gugup. 


 Li Yan berjalan masuk, memegang tangan Qiao Mu, Wei'ai bersikap tenang, aku akan menemanimu, jangan gugup. " 


 Qiao Mu terengah-engah, mengangguk, dan menggenggam tangan Li Yan dengan erat. 


 Kepala Qiao Mu kosong, dia hanya merasa sangat sakit. Dia bekerja sama dengan dokter dan mendengarkan kata-kata yang didorong oleh Li Yan di telinganya. 


Kelahiran Anak (2