Bayangan Menor

Qiao Mu tidak pernah mengeluh meski ibu dan saudari tirinya selalu saja berusaha untuk menindasnya tanpa sepengetahuan sang ayah. Sejak kecil hingga tumbuh dewasa seperti sekarang, dia terus belajar untuk menghadapi penindasan tersebut, dan menerima kenyataan bahwa ibu kandungnya sendiri rela menjualnya. Ayahnya memang sangat menyayanginya, tapi dia cukup tahu diri bahwa keberadaannya saja sudah pasti menyulitkan sang ayah, sehingga dia pun tak pernah meminta sesuatu yang lebih.
Namun ibu kandungnya sendiri seolah tak mau mengerti. Dia terus saja meminta ini dan itu hingga membuat Qiao Mu kesulitan. Gadis itu pun tak punya cara lain, dia bahkan rela mengambil resiko besar demi membantu ibu kandungnya. Karena hal itu pula lah, dia harus berhubungan kembali dengan sosok dari masa lalunya, Tuan muda Li. Seseorang yang tak seharusnya dia dekati mengingat pria itu memiliki hubungan kekerabatan dengan ibu tirinya, atau dengan kata lain, pria itu adalah paman tirinya.
Entah akan berakhir seperti apa kelak dirinya di tangan ‘paman’nya ini, tapi dia tentu berharap Tuan muda Li ini akan terus membantunya sama seperti dulu, saat dia masih memanggil pria itu dengan sebutan kakak.

Paman, Apakah Aku Layak Menjadi Simpananmu

    Keesokan harinya, Qiao Wei benar-benar melupakan kata-kata Shen Yi tadi malam, dan ketika dia bangun, selimut itu tidak terlipat seperti biasa, dan dia pergi ke taman bermain untuk berkumpul. 


Sesampainya di lapangan, Qiao Wei tiba-tiba teringat dan bertanya kepada Su Chenchen, "... Apa itu pemeriksaan internal?" 


 "Sang Xia hanya memeriksa asrama, idiot. Tapi jangan khawatir, sebelum pemeriksaan, dia akan memberitahu kita siapa yang akan melakukan serangan mendadak. " 


 Begitu Su Chenchen selesai berbicara, dia mendengar suara Shen Yi yang berkata, "... Hari ini pemeriksaan internal sementara, periksa kondisi asrama kalian. " 


 Sekarang dia kembali untuk merapikan selimutnya, apakah masih sempat? 


 Ketika Shen Yi datang ke asrama, dia mengambil beberapa siswa untuk memeriksanya. Meskipun selimutnya tidak cukup rapi, dia juga hampir tidak bisa dikatakan terlipat. 


 Kemudian memeriksa asrama Qiao Wei dan Su Chenchen. 


Kenapa Kamu Begitu Bodoh?