Bayangan Menor

Qiao Mu tidak pernah mengeluh meski ibu dan saudari tirinya selalu saja berusaha untuk menindasnya tanpa sepengetahuan sang ayah. Sejak kecil hingga tumbuh dewasa seperti sekarang, dia terus belajar untuk menghadapi penindasan tersebut, dan menerima kenyataan bahwa ibu kandungnya sendiri rela menjualnya. Ayahnya memang sangat menyayanginya, tapi dia cukup tahu diri bahwa keberadaannya saja sudah pasti menyulitkan sang ayah, sehingga dia pun tak pernah meminta sesuatu yang lebih.
Namun ibu kandungnya sendiri seolah tak mau mengerti. Dia terus saja meminta ini dan itu hingga membuat Qiao Mu kesulitan. Gadis itu pun tak punya cara lain, dia bahkan rela mengambil resiko besar demi membantu ibu kandungnya. Karena hal itu pula lah, dia harus berhubungan kembali dengan sosok dari masa lalunya, Tuan muda Li. Seseorang yang tak seharusnya dia dekati mengingat pria itu memiliki hubungan kekerabatan dengan ibu tirinya, atau dengan kata lain, pria itu adalah paman tirinya.
Entah akan berakhir seperti apa kelak dirinya di tangan ‘paman’nya ini, tapi dia tentu berharap Tuan muda Li ini akan terus membantunya sama seperti dulu, saat dia masih memanggil pria itu dengan sebutan kakak.

Paman, Apakah Aku Layak Menjadi Simpananmu

Sun Tiantian tidak pernah begitu percaya diri. Dia pikir dia bisa melawan Qiao Wei dengan keras, tetapi pada akhirnya dia mempermalukan dirinya sendiri di depan begitu banyak orang. 


Sebelum kedua kelompok itu mundur, mereka berjabat tangan untuk menunjukkan kebaikan. Qiao Wei dan Sun Tiantian berjabat tangan dan tersenyum. Mereka berkata dengan suara yang hanya bisa didengar oleh dua orang, "... Aku tidak akan menyerahkan posisi asisten kepadamu, bukan berarti aku tidak akan menang. " 


 Wajah Sun Tiantian memucat, menyaksikan Qiao Wei mundur dengan arogan. 


 Setelah debat selesai, semua orang perlahan bubar. Qiao Wei hendak pergi, Jing Qin berjalan ke arahnya. 


 Jing Qin memasukkan kedua tangannya ke dalam kantong celananya dan menatap Qiao Wei sambil tersenyum, "... Qiao Wei, penampilanmu tidak terduga lagi dan lagi. Debatanmu sangat menarik. " 


 Qiao Wei berkata dengan sopan, "... Terima kasih senior. " 


 "Jadi, apa kamu sudah memikirkannya dengan baik?" Jing Qin bertanya. 


Performa yang Bagus