Bayangan Menor

Qiao Mu tidak pernah mengeluh meski ibu dan saudari tirinya selalu saja berusaha untuk menindasnya tanpa sepengetahuan sang ayah. Sejak kecil hingga tumbuh dewasa seperti sekarang, dia terus belajar untuk menghadapi penindasan tersebut, dan menerima kenyataan bahwa ibu kandungnya sendiri rela menjualnya. Ayahnya memang sangat menyayanginya, tapi dia cukup tahu diri bahwa keberadaannya saja sudah pasti menyulitkan sang ayah, sehingga dia pun tak pernah meminta sesuatu yang lebih.
Namun ibu kandungnya sendiri seolah tak mau mengerti. Dia terus saja meminta ini dan itu hingga membuat Qiao Mu kesulitan. Gadis itu pun tak punya cara lain, dia bahkan rela mengambil resiko besar demi membantu ibu kandungnya. Karena hal itu pula lah, dia harus berhubungan kembali dengan sosok dari masa lalunya, Tuan muda Li. Seseorang yang tak seharusnya dia dekati mengingat pria itu memiliki hubungan kekerabatan dengan ibu tirinya, atau dengan kata lain, pria itu adalah paman tirinya.
Entah akan berakhir seperti apa kelak dirinya di tangan ‘paman’nya ini, tapi dia tentu berharap Tuan muda Li ini akan terus membantunya sama seperti dulu, saat dia masih memanggil pria itu dengan sebutan kakak.

Paman, Apakah Aku Layak Menjadi Simpananmu

"Tentu saja kamu!" Menghadapi pertanyaan pria itu, kepala Qiao Wei terasa panas dan dia tidak mengatakan apa yang dia pikirkan.


 Dongye adalah idola, dan rasa suka itu adalah pemujaan, tetapi dia benar-benar menyukai Shen Yi. 


 Namun, ketika kata-kata ini diucapkan, dia menyesalinya. 


 Kalau mau menyatakan cinta juga tidak boleh begitu gegabah! 


 Sebelum Shen Yi berbicara, dia dengan cepat menambahkan, "... Bos sangat baik. Ketika aku tidak bisa makan, tidur dan tidur, dia memberiku tiga kali makan sehari dan mengajakku pergi ke luar negeri untuk menemui idolaku. Tentu saja aku lebih menyukaimu! Jika aku tidak menempatkan bos di posisi pertama, itu tidak akan terjadi! 


 Sudut mulut Shen Yi sedikit terangkat. Meskipun penjelasannya agak berlebihan, kata-katanya terdengar sangat bagus. 


 Dia mengangkat tangannya dan menepuk kepalanya dengan suara rendah, "... Aku sangat puas dengan jawaban ini. " 


Hubungan yang Cepat (9