HAPPY READING…
"Bang," panggiL Qia karena Raka hanya diam saja.
"Bang," panggil Qia yang kini menggerakkan tangannya di depan wajah Raka tetapi dari jauh karena ia masih duduk di kursi.
"Ah, iya. Kenapa?" tanya Raka sedikit terkejut.
"Abang melamun?" tanya Qia mentap malas Raka. Ia sedang ingin cerita, tetapi Raka malah sibuk melamun.
"Ah, enggak. Tadi, kamu bilang apa?" tanya Raka yang kini mentap Qia.
"Iya, aku tadi tanya apa abang tahu kalau Kak Ken enggak suka perempuan," jwab Qia.
"Kenan suka perempuan, lah. Kalau enggak suka perempuan mana mungkin ia mau menikah dengan kamu. Hahahaa, ada-ada saja kamu Qi," ucap Raka seraya tertawa palsu.
Entah apa yang di pikirkan Raka, bukankah ini kesempatannya untuk menjatuhkan Kenan dan mendapatkan kembali Kenan?
"Ah, bukan itu maksud aku bang," ucap Qia kemudian menghembuskan napasnya dengan berat.
"Terus, maksud kamu apa?" tanya Raka dengan dahinya yang mengernyit.