Kejadian yang Sebenarnya.

Suasana hening dalam perjalanan membuat mereka berdua canggung. Tiba tiba Suara Teriakan Muncul yang membuat Wawa kaget.

Ciiittt

Wawa langsung melihat kebelakang dan melihat Tangan Toni Berdarah.

"Apa yang kau lakukan!!! " teriak Wawa.Toni menjawab "Maaf tadi saat di hutan saya terjatuh" ucap Toni.

"Apa kau gila? Kau ingin bunuh diri hah!!melebarkan Lukamu dengan sebilah pisau tidak akan Mengurangi rasa sakitmu"Toni merasa gemas mendengar Omelan Wawa.

" Hani..... Hani seandainya kamu disini.... pasti kamu dapat merasa bahagia dengan temanmu"ucap Toni dalam Hati.

~Skip~

Sampai sini ada yang bingung? Kenapa Toni mengharapkan Hani kembali? padahal Toni yang memperkosa Hani?

Simak Ceritanya....

~Kakak dan Adik~

"Jadi saya mau bertanya kenapa kamu ke hutan? " tanya Wawa setelah mengobati Toni dan melanjutkan perjalanan.

"Sebenarnya... "

"Ada apa? " tanya Wawa.

"Nanti aku jelaskan saat berada di rumahmu.... Masalahku menyangkut Hani"

deg!

Wawa langsung merinding dengan ucapan Toni. Walaupun Wawa tidak mengetahui pria ini Adalah Toni, Wawa merasa penasaran dengan masalah pria di belakangnya.

"Apa kamu teman dari Hani? " tanya Wawa pelan pelan.

"Menurutmu? "Sesampainya di Rumah, Wawa berjalan ke dalam beriringan dengan Toni. Wawa mempercepat langkahnya. 'Ngapain sih deket deket najis tau!'gerutu Wawa dalam hati. Toni kagum melihat rumah Wawa yang megah dan besar. Wawa menyuruh Toni menunggunya di ruang tamu.

" Kamu disini dulu"ucap Wawa. Toni mengangguk. Setelah membuat teh wawa kembali dan melihat Toni yang menunduk.

"Eemm jadi ceritakan masalahmu? " ucap Wawa.

"Kamu harus janji dulu padaku agar tidak mengusir ku dan memarahiku Saat kuceritakan ini"

"Kalau itu aku belum bisa janji" ucap Wawa dengan muka suram.

"Kalau begitu aku tidak bisa menceritakannya pada mu" ucap Toni seraya meminum tehnya. Kemudian Toni beranjak dari tempat duduknya.

"Saya pamit dulu maaf jika saya mengganggu waktu anda" ucap Toni beranjak pergi.

"Baiklah aku tidak akan mengusir ku" Akhirnya Wawa tidak bisa membendung rasa penasarannya pada Masalah Toni yang bersangkutan dengan sahabatnya Hani. Toni membalikkan badannya dan tersenyum.

"Okey" Kemudian Toni menghela nafasnya dan mulai bercerita.

"Aku Toni" Wawa langsung melongo mendengar itu.

"B.. be.. nar... kah? " tanya Wawa terbata bata.

"Iya... Hhhh.... begini dulu Hani bercerita tentang temannya wawa dan Kesya... dan aku suka mendengar cerita dari Hani... Sebenarnya saat di asrama aku tidak melakukan hubungan terlarang dengan Hani... kamu pasti tau bahwa aku pacaran dengan Hani.... sebenarnya yang melakukan hubungan terlarang adalah adikku..... aku sudah bilang padanya agar tidak berbuat macam macam dengan Hani.... tapi dia nekat ke asrama sementara aku di kamarku sendiri..... sebenarnya aku menyesal meninggalkan Hani sendiri.... Tapi saat itu Hujan petir, aku takut petir saat kecil sampai remaja... Aku memang pria bodoh.... wajahku dengan Adikku sama..... ada yang berpikir kami kembar.... Tapi kami beda jauh... kalau masalah kelakuan itu sangat jauhh..... adikku suka nekat, jahat dan entah apa yang di lakukannya setelah ini..... sementara aku tetap tenang walau sakit di hati.... aku ingin membunuh adikku sendiri.... tapi Temanku Melarangku demi kebaikanku sendiri..... Adikku masih berkeliaran..... Dan Aku takut adikku akan menodai wanita lain"Wawa yang mendengar cerita Ingin tertawa takut dosa.

'Mesum kali otak adikmu Ton'ucap Wawa dalam hati terkekeh.

"Jadi kmu tau kalau aku nasywa? bagaimana? "

"Aku indigo" Wawa langsung Melotot ke arah Toni.... Toni terkejut dengan mata Wawa yang hampir keluar. 'Ini anak kek Jelangkung aje matanya ngeri'ucap Toni dalam hati.

"Jadi kamu bisa liat Hani!!! " Ucap wawa sedikit berteriak. Toni mengangguk pelan.

"Apa dia ada di sini" ucap Wawa Histeris senang.

"Ada di sebelahmu"

"Dari tadi" lanjut Toni. Wawa langsung Menoleh. Walaupun begitu Wawa langsung memeluk Hani.

Brukkk

Wawa terjatuh karena Hani memang tidak bisa di peluk

"Aauwww sakit aku lupa kalau aku Ini tidak bisa memeluk Hani" ucap Wawa memegng kepalanya yang sakit.

"Kamu bisa lihat Hani? " ucap Toni.

"iya tapi tidak bisa mendengar ucapan mereka kau lebih indigo dari pada aku" ucap Wawa. sementara Hani hanya lemas karena temannya tak bisa mendengarnya. Toni hanya mengangguk.

"Toni... tolong tulis kata kataku" ucap Hani pada Toni. Toni langsung meminta kertas pada Wawa.

"Buat apa kertasnya? " tanya Wawa. Toni memutar bola matanya dengan jengah.

"Agar aku bisa menulis kata kata Hani padamu" Wawa langsung tertawa dengan keras. Hani hanya menggeleng 'ini anak sama aja'ucap Hani dalam hati.

"Aku bisa membaca Gerakan tubuh" Ucap Wawa.

"meskipun begitu Hani tidak bisa" ucap Toni.

"eh iya ya oke" Toni langsung menulis semua Perkataan Hani. Setelah selesai Toni menunjukkan kertas itu pada Wawa.

'Tolong Cari Adik Toni bernama Carlos Aku akan membantumu karena selama Carlos belum meminta maaf padaku dan belum meninggal di tanganku, Aku tidak akan bisa tenang dan masih bergentayangan di Bumi ini '

******

BERSAMBUNG....