Di kamar Wawa dan Gibran.....
"Ahh..... lelahnya"ucap Wawa membanting tubuhnya di Ranjang. Sementara Gibran sedang memainkan Handphonenya. Wawa melirik Gibran sebentar.... 'Liat apa sih sampai segitunya.... gak tau apa istrinya yang lagi lelah.... malah liat HP lagi' gerutu Wawa dalam hati.
"eekhhmm" kesal Nasywa. Sementara Gibran tidak menanggapi ucapan Nasywa. Lama lama Wawa bosan terus di diamkan atau istilahnya dicuekin. Wawa langsung mengambil handuk dan menuju Kamar Mandi untuk Mandi. Suara gemercik air mulai terdengar, Wawa mandi seraya menari tidak jelas.
Wawa POV
Aku sedikit kecewa dengan Mas Gibran. Dicuekin itu gak enak, Bahkan Mas Gibran lebih mementingkan pekerjaannya dari pada aku? Sudah lah Aku tidak mau tau.... lebih baik aku Mandi dan menenangkan diriku. Berendam di Bathtub
Tiba tiba Aku merasa ada yang memelukku dari belakang, Rasanya hangat sekali. Aku membalikkan tubuhku dan melihat siapa yang memelukku seperti ini.
"Ngapain Mandi berendam Sendiri, Hm? " Tanya Gibran. Aku hanya tertawa kecil lalu masuk ke dalam Bathtub disusul Gibran.
"Mas... "
"Hm? "
"Tadi Mas Lihat apa di HP? " tanya ku.
"Mas liat kerjaan.... kan kamu tau sendiri.... Mas itu sibuk" Ucap Gibran.Aku mengerucutkan Bibirku lalu membilas tubuhku. Sementara Gibran masih saja berendam dengan santai. Aku tak tau apa yang dia lakukan.... aku ingin merebahkan diriku lalu Tidur.
POV END
Gibran menyusul Wawa ke ranjang. saat itu Wawa sedang chat dengan Deni. Wawa memberi pesan pada deni yang berisi.
💬Anda|Den... tolong pastikan dapur gak banjir ya! dapur gw sering banjir_-"
💬Deni|Oke.... gw lagi Otw ke rumah lu...
💬Anda|Thanks
Gibran merampas Handphone Wawa dari genggaman tangannya. Kemudian Gibran melihat percakapan tersebut. Sementara Wawa kaget langsung terduduk menatap Gibran dengan tajam.
"Kembalikan! " Ucap Wawa dengan tegas. Sementara Gibran tidak menanggapi ucapan Wawa. Wawa semakin emosi dengan perubahan sikap Gibran yang berubah secara drastis. 'Kenapa sih kamu bran... aku tuh masih cinta kamu... apa kamu sudah bosen sama aku? 'tanya Wawa dalam hatinya. Tiba tiba pikirannya merasa kacau, Wawa takut dia tidak bisa menjadi istri yang baik, Pikirannya sudah kemana mana...Wawa berpikir Gibran selingkuh, Wawa pikir Dia membuat kesalahan dalam berumah tangga.
"Mas! Kembalikan! " teriak Wawa. Gibran melempar Handphone itu dan berbaring di sebelah Wawa. Rasanya tersambar petir melihat Gibran yang berubah dengan cepat, Tidak seperti dulu yang selalu perhatian, sekarang Gibran berubah menjadi dingin dan kasar. 'Mas, Jangan nyiksa aku gini... lebih baik kita cerai dari pada aku sakit' ucap Wawa dalam hati lalu Berbaring membelakangi Gibran yang terlihat terlelap. Ketika ingin tidur, Wawa menangis sederas derasnya. . . Wawa sudah berusaha memelankan tangisannya.
*********
Keesokan paginya...
Kesya dan Aldi sudah terbangun. Kesya sedang mandi sedangkan Aldi masih tidur karena dia kelelahan. Setelah Mandi Kesya melotot pada Aldi yang masih tidur.
"Mas Al.... bangunnnn!!! " Teriak Kesya. Aldi langsung terlonjak kaget mendengar teriakan Kesya.
"Apa Kes" tanya Aldi menutup telinganya.
"Mandi Mas Alll" ucap Kesya. Aldi tak bergeming. 'Aduh gimana sih Mama Rara didik Mas Al? bangun pagi aja susah bener' Omel Kesya dalam Hati.
"Mas Al... Gimana sih Mama Rara didik Mas Al? bangun pagi aja susah sih Mas" omel Kesya. dengan malas Aldi berjalan Ke kamar mandi namun dihentikan Kesya.
"Cuci Muka biar seger! Muka Bantal! " ucap Kesya memberi handuk untuk Aldi. Aldi hanya tersenyum miring dan masuk ke dalam Kamar mandi, memulai Ritual mandinya. Kesya sedang bersiap memakai baju yang pas.Beberapa menit kemudian Kesya dan Aldi sudah segar setelah mandi dan tinggal Menunggu Toni, Wawa, dan Gibran untuk sarapan. Di lain tempat Toni sedang menyisir rambutnya yang basah. Tiba tiba Hani muncul.
"Toni.. " Panggil Hani.
"Apa? " tanya Toni.
"Sudah tau gedungnya kan? " tanya Hani. Toni mengangguk. Hani tersenyum kemudian menghilang. 'aku harap kamu masih hidup' gumam Toni. Gibran dan Wawa juga sudah siap ke bawah untuk sarapan. Namun keduanya masih diam seperti kemarin, Wawa tak habis pikir apa salahnya? Ketika sarapan Aldi dan Kesya bingung kenapa Gibran dan Wawa hanya diam, Biasanya mereka yang paling heboh diantara mereka. sementara Toni sibuk dengan makanannya dan tidak melihat ada kejanggalan.
"Wa.... Gimana tidurnya? " tanya Kesya. Sementara Wawa hanya diam.
"Tidurku nyenyak kok" ucap Wawa sambil tersenyum. Sebenarnya Tidurnya tidak nyenyak sama sekali, karena memikirkan Apa kesalahannya? Kesya tau bahwa Wawa berbohong, Karena Kantung mata Wawa terlihat sangat jelas. Kesya memberi kode pada Aldi untuk mengalihkan perhatian Gibran. Aldi pun mengangguk.
"Bran.... boleh ngomong berdua? " tanya Aldi. Sementara Gibran hanya mengangguk dan beranjak dari tempat duduknya. Dari gerak geriknya, Gibran sangat lah berbeda dari sebelumnya. Setelah Aldi dan Gibran menghilang, Wawa langsung menangis. Kesya dan Toni bingung mengapa Wawa menangis.
"Kamu kenapa Wa.... ayo bilang" Ucap Kesya tidak sabaran.
"hiks... hiks.... Gibran....kes..... hiks.... dia..... cuekin.... aku... hiks..... kemarin..... hiks.... Dia.... kasar in.... hiks.... aku... " Mendengar kata kata Wawa, Kesya geram dengan perlakuan Gibran.
"Kamu gak papa kan? apa yang sakit?" tanya Kesya dengan gelisah.
"Hpku di rampas, terus dia liat HP terus.... aku dicuekin.... katanya dia ada kerjaan..... aku pinginnya kayak pengantin lain.... Aku belum pernah ngerasain Honeymoon" ucap Wawa. Kesya sedikit kesal dengan Wawa. 'mikir honeymoon mulu ni anak' gerutu Kesya dalam hati.
"Itu udah biasa Wa.... aku pernah di gituin... kamu inget kan pas Mas Al cuekin aku.... kamu harus terbiasa oke? " Wawa cemberut dengan perkataan Kesya. 'Bukannya bantu malah ngomel'ucap Wawa dalam hati. Di lain tempat, Gibran dan Aldi sedang merokok dan berbicara.
"Bran"
"hem? "
"Kemarin ada masalah dengan Wawa? " ucap Aldi. Gibran malas menjelaskan itu.
"Gak ada" jawabnya singkat.
"Cerita bran"
"Aku gak ada masalah apa apa Al.... udah lah aku mau ketemu Wawa aja" Kata Gibran mematikan Api rokok kemudian beranjak meninggalkan Aldi. Aldi mematikan rokoknya dan menyusul Gibran. melihat kedatangan Aldi dan Gibran, Kesya menyuruh Wawa menghapus air matanya seolah tidak terjadi apa apa. Sementara Toni menggerutu dalam hati 'Kalau bukan untuk Hani, aku akan menjadi nyamuk diantara mereka'
"Ngapain Nangis? " Tanya Gibran yang terdengar jutek.
"Jangan jutek jutek amat bran" Ucap Kesya penuh emosi. Aldi dan Gibran kaget mendengar Kata kata Kesya.
"Udah Kes... aku gakpapa, jangan buat onar disini... ayo ke tempat Carlos" ucap Wawa melerai tatapan mengerikan antara Kesya dan Gibran. Mereka menuju mobil, Dalam perjalanan mereka tidak bersuara sama sekali, Wawa rindu dengan tawa sahabatnya, dan suaminya. Wawa ingin sekali canda dan tawa seperti dulu... bukannya canggung seperti ini. Sesampainya di gedung tua milik Carlos, Diam diam Mereka menyelinap tanpa diketahui kecuali Kesya. Dia hanya diam di mobil karena sedang hamil. ada banyak Anak buah Carlos yang menjaga Sekitar gedung. Satu persatu, Mereka membunuh anak buah Carlos dan membebaskan remaja perempuan yang di paksa Carlos untuk Memuaskan Gairahnya.
"Toni kamu masuk, Aldi dan Gibran bunuh semua anak buah Carlos, Aku akan memeriksa CCTV" ucap Wawa.
"Siapa yang akan menemui Carlos?"tanya Aldi.
" Aku"ucap Toni. Semua berjalan baik sampai suatu ketika ada suara desahan yang terdengar dari kamar dengan pintu besar. Toni buru buru masuk dan tercengang melihat adiknya Melakukan seks di luar nikah.
"Carlos... "Panggil Toni dengan lirih.
" Kakak! "teriak Carlos.
" Kamu ngapain! "bentak Toni Seolah tidak tau bahwa Carlos melakukan hal yang tidak wajar.
" Gak perlu bohong kak.... kamu sudah tau kan aku melakukan apa? Aku melakukan ini untuk memuaskan aku... Payudara orang Amerika lebih besar dari pada punya Hani..... "Seketika Emosi besar melanda Toni.
" Kamu gila apa dek.... jangan lakukan ini"bentak Toni dan segera menarik wanita itu menjauh dari Carlos yang otaknya sudah gila. akhirnya pertengkaran antara kakak dan adik dimulai. Sementara di mobil,Kesya menunggu dengan gelisah.
"Aduh.... kok aku gelisah gini ya tentang Toni..... apa ini bawaan hamil ya.... aduh cepet donk" ucap Kesya dengan gelisah. Entah kenapa dia memikirkan Toni dari pada Aldi.
"Kok aku mikir Toni ya.... harusnya kan aku mikir Mas Al" ucap Kesya. Aldi dan Gibran sudah membunuh semuanya, Sekarang mereka menuju keberadaan Toni, Wawa masih mengawasi CCTV dan melihat Toni bertengkar dengan Carlos. Wawa kaget melihat Wajah Toni dan Carlos yang sama. Perasaan Wawa Khawatir dengan Toni. Firasat Wawa buruk mengenai Toni. Ketika Carlos jatuh di lantai. Toni tertawa dan mengejek Carlos. Tiba tiba Aldi dan Gibran. Gibran dan Aldi bingung mana yang Toni asli, dan mana yang Carlos. Gibran menusuk Tubuh Toni yang dia kira Carlos.
"Aahh" Kesya yang di mobil merasakan sakit pada perutnya, sementara Wawa meneteskan air matanya ketika Toni terbunuh.
"Toni!!! " Wawa berlari keluar dari ruang CCTV dan menuju keberadaan Toni.
"Toni!! " Wawa berlari tanpa memedulikan Gibran dan Aldi.
"Gibran! apa yang kau lakukan? Ini Toni.. " ucap Wawa dengan lirih. Gibran merasa bersalah telah membunuh Toni. Kemudian Hawa terasa berbeda.... Hani muncul dengan perasaan sedih.
"Maafkan aku Hani... aku salah.... maafkan aku... " ucap Wawa. Kesya yang ada di mobil langsung keluar menuju gedung milik Carlos. Kesya kaget melihat Toni tergeletak di lantai di lumuri darah. Kesya merasa Mual melihat keadaan Toni. Aldi langsung memeluk Kesya yang ingin jatuh.
"Ngapain kamu disini Sayang, Aku sudah bilang istirahat saja di mobil" Aldi menunjukkan kemesraan Dia dan Kesya pada Gibran dan Wawa. Tapi Gibran dan Wawa hanya diam.
"Perut aku sakit Mas, Tapi aku udah gak papa, Kenapa Toni bisa begini? " Kesya melihat Mata Toni yang berair. Gibran diam menatap Toni
"Toni Maafkan aku sudah membunuhmu.... aku... aku tidak bermaksud..."
"Sudahlah... aku.... ingin menyusul Hani dan Ibuku..... sekarang aku tidak akan sakit lagi... aku memaafkan kamu bran" ucap Toni. Hani terpaku dengan ketulusan Toni. Hani tersenyum pada Toni.
"Toni, Sekarang kita bisa bersama dengan dunia yang sama" ucap Hani. Toni mengangguk senang. Toni memegang tangan Aldi dan Kesya.
"Maafkan aku Al, Karena aku bicara pada Kesya saat kita di mobil... dan kamu beruntung menemukan istri yang baik seperti Kesya.... Kesya, makasih sudah menasehatiku.... Wawa makasih sudah jadi temanku.... aku akan menjaga Hani" Itu lah ucapan terakhir Toni pada semuanya. Aldi menggenggam Tangan Kesya untuk menguatkan hatinya.
"Sudah Kes..." ucap Aldi mengelus rambut Kesya. Kesya meneteskan beberapa air matanya. Sementara Wawa menggunakan bahasa isyarat pada Hani.
"Selamat tinggal Hani, Toni" ucap Wawa. Mereka berdua mengangguk dan menghilang. Wawa menatap tajam pada Gibran.
"Apa kau tau salah kamu! " ucap Wawa.
"Membunuh Toni? hm? "
"Kau seperti tidak bersalah! " ucap Wawa dengan nada yang menantang. Aldi dan Kesya mulai berdiri.
"Bran kamu kenapa? " tanya Kesya. Gibran diam.
"Sudah lah Toni sudah mati ayo pergi, Dan Wawa Hapus air matamu! " bentak Gibran. Wawa ambruk ketika Gibran mengatakan itu.
"Kamu kenapa Bran! " ucap Aldi. Kesya membantu Wawa berdiri.
"Sudah lah Pikiranku kacau, Aku harus pergi" ucap Gibran dengan dingin lalu pergi. Aldi kembali menemui Wawa dan Kesya.
"Kalian gakpapa kan? " tanya Aldi. serentak mereka mengangguk.
"Mas Al, Ikuti Gibran... aku bantu Wawa dulu"Aldi menuruti ucapan Kesya dan menyusul Gibran. Aldi tak melihat keberadaan Gibran. Aldi mengendarai Mobilnya diam diam mengikuti handphone Gibran. Sesampainya di suatu tempat Aldi terkejut, Ternyata Itu bukan Gibran yang Asli, Ada seseorang yang menyamar menjadi Gibran.... Aldi bingung dimana Gibran. Aldi turun dari mobil lalu menuju Rumah tua.
" apa istri Gibran menangis? "tanya Wanita itu.
" Sudah bos, Saya membuatnya menangis... pasti dia akan meminta cerai dengan Gibran"ucap Lelaki yang menyamar sebagai Gibran. Terlebih lagi.... Aldi kaget melihat Gibran yang diikat di kursi. Gibran yang melihat Aldi langsung menyelipkan Kertas kecil di jendela, Aldi mengambil itu lalu pergi.
"Gibran, Istrimu akan cerai denganmu, lalu aku bisa menikah denganmu... apa kau senang? " tanya Wanita itu yang tak lain Carla.
"Dasar bajingan aku tidak ingin menikah denganmu, Aku yakin Wawa percaya padaku"ucap Gibran dengan kesal. Carla hanya tersenyum sinis lalu pergi. Aldi segera Melakukan Mobilnya dan menjemput Kesya dan Wawa. Sesampainya di gedung Carlos, Aldi memberitahu semuanya pada Kedua sahabat itu. Wawa menangis sederas derasnya mendengar Gibran di sekap seorang Wanita. Kemudian Aldi memberi Kertas kecil dari Gibran.
|Wa...maaf aku belum bisa jadi suami yang baik, aku di sekap Carla, apa kamu ingat yang saat itu dia memelukku? ya itu dia, Selamatkan aku saja, Carla menyuruh orang menyamar menjadi aku, Dan memintamu cerai denganku jadi. Tolong percaya denganku saja|
Wawa menangis membaca kertas kecil itu dari Gibran.
" Aku.... hiks... harus....gimana.... hiks"ucap Wawa.
"Tenang saja Wa,Kita akan menemukan Suami oke? " ucap Kesya. Wawa hanya mengangguk.
Wawa POV
Mas, Aku gak tau kenapa kamu bisa begini.... aku sedih kehilangan kamu, seperti aku kehilangan hatiku..... aku percaya padamu Mas.....walaupun kamu selingkuh.... aku masih cinta kamu.... hatiku hanya untuk kamu.... Gibran. . . .
❤❤❤❤❤❤
BERSAMBUNG.....