Setelah mengajari Kesya cara mengeluarkan ASI, Mama Rara meminta semua kembali masuk. Wawa dan Kesya memiliki banyak pelajaran setelah diajar Mama Rara.
"Ma.... makasih ya udah ajarin Kesya... " ucap Kesya. Mama Rara mengangguk.
"Sama Sama nak.... kami ingin sekali berbicara pada orang tuamu kalau mereka masih Ada, Kesya adalah orang yang spesial dan baik.... Kesya sudah membuat anak Dari Mama Rara dan Papa Andra yang dingin seperti es balok menjadi orang yang perhatian, Orang tua kamu pasti bangga denganmu Kesya, Kamu penolong semua orang untuk berjuang keras dalam mengahadapi tantangan, Walaupun Orang tua kamu tiada, mereka masih ada di hati kamu, Pasti orang tua kamu mendengar semua ucapan Mama, Mama yakin kamu bisa jadi anak yang Lembut, Jadilah seseorang yang kuat walaupun terlihat lemah. Kesya adalah menolong Aldi saat dia kehilangan kepercayaan, dulu Mama Rara itu miskin. Kami belum bisa membeli apapun yang Aldi mau, Hingga dia bertemu kamu yang membangun semangatnya mencapai cita cita yang sudah dia impikan"
"Cita cita Mas Al itu apa Ma? " tanya Kesya, Aldi hanya tersenyum mendengar pertanyaan Kesya.
"Cita cita Aldi adalah menjadi Dokter psikolog, terutama Aldi ingin menghidupi istri dan anaknya kelak ketika Dewasa, Sekarang Aldi sudah mencapai Cita citanya. Kami bangga dengan Aldi. Papa Andra juga ingin menjadi dokter psikolog di Singapura tapi penghasilan yang tidak mampu, Saat itu Mama menjadi perawat yang membantu Papa Andra, mulai saat itu lah kami... " Mama Rara tidak melanjutkan ucapannya.
"Jatuh cinta " ucap Aldi nyengir kuda. Kesya hanya tertawa cekikikan. Papa Andra dan Mama Rara langsung malu mendengar ucapan Aldi. Lalu mengundang tawa semuanya,Sampai Nara terbangun. Kesya segera memeluk Nara.
"Cup cup cup udah nangis nya ya.... sekarang anak mama gak boleh nangis tengah malam gini Oke? " ucap Kesya dengan lembut, Mereka semua menatap dengan haru.
"Al, Kes... kami pulang dulu ya" ucap Gibran menggandeng Wawa. Aldi mengangguk berpamitan dengan Wawa dan Gibran. Wawa memeluk sahabatnya sebelum pulang, Tentu saja Keyrel ikut serta pulang karena besok ia masih sekolah.
"Hati hati di jalan yaa" ucap Kesya. Mereka bertiga mengangguk lalu menghilang.
"Ma...pa.... sebaiknya kalian juga pulang.... ini sudah larut malam...Harus jaga kesehatan"ucap Aldi dengan nada dinginnya. Papa Andra dan Mama Rara hanya menghela nafas dengan kelakuan anaknya. Masih saja bersikap dingin kecuali pada Kesya.
" Mas Al....! "Tegur Kesya pada Aldi. Aldi menuruti Istrinya.
" Mama, Papa pulang dulu yuk... ini sudah malam waktunya istirahat Oke? "ucap Aldi seolah manis pada orang tuanya. Kesya ingin sekali tertawa. Kemudian Aldi mengantar Mama Rara dan Papa Andra menuju mobil. Setelah berpamitan seorang perawat mengambil Nara untuk di istirahatkan di ruang bayi. Kesya merasa kesepian tanpa Nara. Beberapa menit kemudian Aldi kembali ke ruangan Kesya.
" Sayang.... "
"Eh Mas, Papa sama Mama sudah pulang kan? " tanya Kesya. Aldi mengangguk. Aldi terus mengusap Rambut Kesya yang lembut. Sementara Kesya masih berusaha menutup matanya.
"Mas Al... aku gak bisa tidur" rengek Kesya. Jarum jam sudah berada di angka 1. Aldi merubah posisi Kesya dengan perlahan lahan, sekarang Kesya menghadap ke arah wajah Aldi yang tampan.
"Mas Al, Aku gak sanggup kehilangan kamu... " ucap Kesya dengan tiba tiba. Aldi hanya mengelus Punggung Kesya dan akhirnya Kesya tertidur.
"Mas Al ada disini, Mas Al gak kemana mana kok... " ucap Aldi dengan lirih. Kemudian Aldi berjalan menuju laptopnya yang masih menyala. Aldi ingin mengetahui apakah Mira dan Tiara masih mengikutinya, dan juga menanyakan keadaan Karina pada Heri.
- Assalamu'alaikum..... Bro Karin sehat sehat aja kan?
- Waalaikumsalam kenapa malam gini telponnya, ini masih ada pasien.
kesal Heri dari balik telepon.
- sorry.... habis bantu bini buat ngeluarin anak
- Hah.... yang bener bro? selamat bro.....
- Haha ya udah bro.... jaga karin.... besok gw kerja lagi
- Yok! Malem Bro
- Malem Her....
Aldi memutuskan teleponnya dengan Heri. Aldi kembali berbaring di ranjang menemani Kesya.
********
Sementara Mira dan Tiara masih berjalan melakukan rencana gila lainnya. Mira sudah menyewa dokter psikolog terkenal untuk menggantikan Aldi, supaya Aldi segera di pecat.
"Mira.... rencanamu brilian dan aku harap ini berhasil..... " Ucap Tiara pada Mira yang sedang menatap Tiara.
"Aku harap ini segera berakhir agar aku dapat gaji terakhirku.... " ucap Mira. Tiara tak kaget jika Mira menanti gaji terakhirnya, Karena Tiara sudah berjanji memberi uang sebesar 14.200 Dolar atau setara dengan 200.000.000 Juta. Bagi Tiara uang itu adalah uang yang kecil, tetapi bagi Mira.... itu adalah harta karun yang besar baginya.
***********
BERSAMBUNG...