"Hey bagaimana jika kita ke rumah uncle Gibran dan Aunty Wawa? " tanya Nara mencairkan suasana. Aldi dan Kesya pun tersenyum, tapi tidak dengan Kirana yang hanya berwajah datar.
"ide yang bagus sayang, nanti sore kita akan ke sana. Daddy usahakan pulang cepat" sahut Aldi.
"Baiklah, cepat habiskan makanan kalian. Nanti telat" ucap Kesya mengingat kan Kirana dan Nara.
"Baik mom" ucap mereka berdua bersamaan.
Setelah sarapan Aldi,Nara,dan Kirana segera masuk ke mobil,Disusul Kesya.
"Hati hati anak anak" ucap Kesya sambil tersenyum.
"Baik mom" ucap Nara. Kirana hanya tersenyum dan melambaikan tangan.
"Apa aku tidak di perhatikan mom? " tanya Aldi kesal karena merasa diabaikan.
"Hehe tidak dad, daddy juga hati hati ya" ucap Kesya meringis. Akhirnya mereka berangkat dan Kesya kembali masuk untuk bersih bersih.
Di perjalanan....
"Sayang.... " panggil Aldi pada Kirana.
"Ada apa dad? " tanya Kirana berwajah datar.
"Jangan membantah mommy mu, mom kasihan karena terus memikirkan kamu nak" ucap Aldi. Kirana hanya menghela nafas kemudian menjawab.
"Baik dad"
Sementara Nara melihat handphonenya, memberi pesan pada Kirana.
Tring...!
Kirana langsung membuka handphone nya.
Nara | kak, apa kakak tau kenapa aku ingin sekali ke rumah uncle Gibran dan Aunty Wawa?
Kirana | Kenapa?
Nara | bukankah Uncle Gibran bekerja di perusahaan xxx? kita bisa tanyakan informasi dari uncle
Kirana | ide yang bagus Nara, nanti jika kita ke rumah uncle. kita akan mengajak uncle ke sungai kecil di dekat rumah uncle, agar Mom dan Dad tidak tau apa rencana kita.
Nara | baiklah kak..
"Anak anak, ayo turun kita udah sampai"ucap Aldi membuka pintu. Kirana dan Nara pun turun dan pamit pada Aldi. Setelah pamit Aldi langsung ke rumah sakit, sementara Kirana dan Nara masuk ke sekolah.
Di sisi lain....
" Ra..! "
"Eh? "ucap Nara kaget. Ternyata itu adalah sahabat nya, Zaza.
" Hai, ra..! "ucap Zaza.
" Hai too, za. ayo masuk"ajak Nara.
"Oke"
kemudian mereka masuk ke dalam kelas dan memulai pelajaran.
Selesai pelajaran Nara langsung menuju belakang gedung sekolah dimana ada seorang lelaki
"Nara.. "panggil lelaki yang sedang ada di hadapan Nara.
"Sayang? " ucap Nara tersenyum, lalu memeluk lelaki tersebut.
"Gimana kabarmu? " tanya lelaki itu.
"Baik, kamu? oh iya aku lupa bawa jaket kamu dong... " ucap Nara menunduk.
"Gakpapa kok sayang, udah gih kamu pulang. Seperti nya kakak mu sudah keluar" ucap Lelaki itu.
"Oke sayang, besok yah. Muachh" Ucap Nara. Lelaki itu hanya membalas dengan anggukan dan pergi. Nara menuju gerbang mencari Kirana. Akhirnya Nara menemukan Kirana yang sedang membeli mie ayam khas pedagang kaki lima. Nara tau Kirana sangat suka mie ayam sama seperti Daddy Aldi, Nara menghampiri Kirana.
"Kak..! " panggil Nara.
"Eh, Nar. Ayo makan bareng" ajak Kirana.
"Engga deh kak, aku mau makan di rumah" tolak Nara.
"Hem, yaudah deh duduk sini aja. mumpung sepi iya kan bang? " ucap Kirana pada penjual yang biasanya di panggil Bang Riski.
"iya neng" ucap Bang Riski.
"Hem yaudah deh kak"ucap Nara duduk di samping Kirana yang sedang mendesis karena sambal yang ada di mie ayam.
" Nar, kamu udah siap ke rumah aunty Wawa? "tanya Kirana. Nara mengangguk. sebetulnya Nara tidak terlalu fokus pada ucapan Kirana, karena pikirannya terlalu fokus pada lelaki yang ia temui tadi sekaligus kekasih Nara yang bernama Rey. Nara menyembunyikan hubungannya dengan Rey dari semua orang bahkan Daddy Aldi, Mommy Kesya, dan kakaknya Kirana.
~~~~~~~~~~
Untuk Chapter ini mungkin bagi kalian terlalu pendek iya kan? tapi tenang aja besok atau besok lusa aku bakal up lagi kok. Di tunggu ya kak 🥰
BERSAMBUNG.....