Setelah asyik chat dengan Rey, Nara terkejut bahwa ia lupa mengerjakan pr nya.
"Aduhh kenapa aku bisa teledor astaga... " ucap Nara pada dirinya sendiri. Dengan sigap Nara mengambil buku tugasnya dan mulai mengerjakan. Sementara Kirana juga baru saja pulang dari super market.
"Assalamu'alaikum, mom... " panggil Kirana berjalan menuju sofa ruang tamu. Kemudian Mom Kesya datang.
"Iya sayang? "
"yang Kiran temuin cuma apel, anggur, sama jeruk mom" ucap Kirana meletakkan tas plastik yang berisi apel, anggur, dan jeruk.
"Ini sudah lebih dari cukup nak, terimakasih. Sekarang kamu boleh istirahat" ucap Mom Kesya mengambil tas plastik itu dan berjalan menuju dapur.
"Baik mom"
Dengan semangat Kirana menuju kamar nya mengambil amplop tersebut dan memberitahu pada Nara. Kirana langsung mengambil amplop tersebut dan ke kamar Nara. Sesampainya di kamar Nara, Kirana melihat Adiknya hampir ketiduran.
"Nar.... Nara.... " panggil Kirana dengan suara kecil.
"huffttt..."
"ishhh Nara..! " panggil Kirana agak keras dan menggoyang goyang kan tangan Nara.
"Eh.. kak... " ucap Nara lirih sambil mengembalikan kesadarannya.
"Kak.. kenapa? " tanya Nara.
"Ini... " ucap Kirana memberi amplop itu pada Nara. Nara mengambil amplop itu dan membacanya dengan seksama dan cermat.
"Cafe xx?" tanya Nara.
"Iya.. "
"Nara sebenernya gak keberatan, besok kan? " tanya Nara.
"Iya, kita bilang saja pada mommy kalo kita ada kerja kelompok" ucap Kirana.
"Tapi Kak, apa mommy gak curiga kalo kita berdua kerja kelompok bareng? " ucap Nara. Kirana menggeleng.
"Kakak usahakan tidak ketahuan oke?" ucap Kirana meyakinkan Nara.
"Baiklah... " ucap Nara.
'Bagaimana dengan Rey? dia udah gak sabar buat besok, kalau aku batalin dia bisa kecewa.. 'batin Nara khawatir Rey kekasihnya akan kecewa dan marah. Sementara Nara melamun, Kirana sedang berpikir siapa yang mengirim surat tersebut? kenapa di kirim pada dia? kenapa tidak di kirim pada Nara? itu lah isi pikiran Kirana sekarang.
"Anak anak....!!ayo siap siap, Daddy sudah pulang..!! " panggil Kesya.
"Iya mom... " ucap Kirana dan Nara bersamaan. Mereka pun keluar dari kamar dan menuju ke ruang tamu. Sementara diluar tampak Aldi yang keluar dari mobil nya ingin masuk ke dalam rumah. Di depan pintu tampak Kesya tersenyum menyambut Aldi dengan pelukan.
"Dad... " panggil Kesya memeluk Aldi.
"Iya mom...ayo masuk" Kesya pun mengangguk. Sementara Nara dan Kirana juga memeluk Dad Aldi.
"Anak anak, kalian sudah mandi? sudah siap siap? " tanya Daddy.
"Sudah dad.. " ucap Nara.
"Sudah Daddy, ayo kita ke rumah uncle Gibran" ucap Kirana bersemangat. Aldi mengangguk. Sementara Kesya langsung ke dapur menyiapkan cemilan dan makanan untuk temannya,Nasywa.
𝘚𝘬𝘪𝘱...
Setelah semua bersiap mereka langsung pergi ke rumah Aunty Nasywa dan Uncle Gibran. Jarak antara rumah Uncle Gibran dan juga Daddy Aldi lumayan jauh, namun waktu tempuh hanya 1 jam. Kini Nara sudah tertidur, sementara Kirana sedang melihat handphone nya sekaligus mencari info info tentang perusahaan xxx. Kesya pun juga ikut tertidur akibat kelelahan selama perjalanan.
"Daddy.. " panggil Kirana. Aldi yang sedang menyetir pun bersuara.
"Ada apa Ra? "Tanya Dad Aldi.
" apakah kita menginap di rumah Aunty Nasywa? "tanya Kirana. Sebetulnya Kirana agak malas untuk ke rumah Aunty Nasywa dan Uncle Gibran. Tapi karna ia harus mencari informasi tentang perusahaan xxx pada uncle Gibran ia terpaksa ikut. Biasanya Kirana tidak ikut ke rumah uncle Gibran karena ada beberapa alasan.
" Anak anak, kita sudah sampai.... "ucap Dad Aldi. Mereka kini sudah sampai di depan rumah Aunty Nasywa dan Uncle Gibran. Nara dan Mom Kesya pun bangun karena sudah sampai. Mereka pun turun dan di sambut oleh Aunty Nasywa.
" Kesya...!! "
"Eh wa..!! " panggil Kesya balik. Kemudian mereka semua masuk ke dalam rumah Nasywa. Di dalam mereka semua duduk di ruang tamu dengan wajah senang dan juga bernostalgia, kecuali Kirana. Ia sudah merasa tidak nyaman karena ia akan bertemu dengan...
"Kirana..!!! " panggil seorang lelaki dari dalam rumah Nasywa. Ya! dia adalah Dafa anak dari Aunty Nasywa dan juga Uncle Gibran. Wajah Kirana berubah semakin masam mendengar suara Dafa. Kirana tidak suka dengan keberadaan Dafa karena menyebalkan. Menurut Kirana, Dafa adalah tukang sial. Namun menurut Nara, Dafa sangat baik dan juga lembut pada dirinya.
"Kirana...!!" panggil Dafa.Kirana hanya diam tak menyahut. Sementara Nara sibuk dengan handphone nya. Dafa duduk di sebelah Kirana.
"Ra... Ayo main" ucap Dafa yang bagi Kirana kata tersebut sangat memuakkan.
"Dafa...! stop ganggu gw ngerti? gw capek di ganggu ama lo terus" sahut Kirana. Dafa terdiam, kemudian berkata.
"Kenapa sih lo gak suka ama gua? gua mau berubah" ucap Dafa membujuk Kirana.
"Enggak, gua gak akan percaya lagi. lo udah berapa kali nipu gua hah? udah lah gua capek sama lo" ucap Kirana berdiri dan meninggalkan Dafa bersama Nara menuju taman depan milik Aunty Nasywa. Dafa diam termenung dan terlihat sedih.
"Nar... "panggil Dafa lirih.
" Hm? "tanya Nara mengalihkan pandangannya dari handphone nya.
" Apa gua udah keterlaluan? gua mau berubah nar, gua udah berubah... apa Kirana gak liat? apa dia jarang kesini jadi dia gak lihat gua udah berubah? "tanya Dafa. Nara menaruh handphone nya.
"Menurut gua lo harus tunjukkin kalo lo serius berubah. Sering sering deketin kak Kiran gua yakin kak Kiran bakal percaya sama lo lagi. Dan lo bisa tunjukkin kalo lo cinta sama kak kiran" ucap Nara memberi nasehat.
Flashback on.....
5 bulan yang lalu
Mereka sedang duduk di kursi halaman depan Aunty Nasywa.
"Nar... " ucap Dafa dengan nada serius.
"Hah? lo mau di traktir? kek serius gitu" ucap Nara curiga.
"Bukan traktir nar, tapi tentang Kirana" ucap Dafa.
"Hah? lo mau jailin kakak gua lagi kah? " tanya Nara.
"engghhhhh enggak tapi... janji ya lo gak bocorin ke Kirana" ucap Dafa. Nara mengangguk.
"Gua suka sama Kirana" ucap Dafa agak malu. Nara terbengong.
"Hah?!!! gak mungkin jan ngadi ngadi lo fa" ucap Nara sambil tertawa.
"Gua serius nar" ucap Dafa meyakinkan.Nara terdiam.
"Gak mungkin kak kiran tertarik ama lo fa, kelakuan lo aja gak meyakinkan" ucap Nara dengan santai.
"Gua akan berubah, gua janji" ucap Dafa serius.
"Beneran? yaa... moga aja lo bisa menaklukkan kakak gua. Gua cuma nyaranin, Kak kiran gak akan mudah jatuh cinta jadi good luck" ucap Nara. Dafa hanya mengangguk dan menyenderkan kepalanya.
Flashback off.....
Dafa mengangguk dan menerima nasehat Nara. Selama ini ia berubah karena bantuan Nara. Berkat Nara, Dafa akhirnya bisa merubah perilakunya yang jahil dan nakal menjadi lebih baik dan juga sopan.
Sementara di tempat lain....
Nasywa, Kesya, Gibran, Aldi tampak sedang berbicara bersama tentang kabar mereka. Meraka saling bertukar cerita dan mengenang masa masa mereka saat remaja.
##########
Maaf banget telat update ya 😩
dari kemarin gak tau mau nulis apa 😓😩
mungkin minggu depan up lagi ya
di tunggu kakak kakak^^
BERSAMBUNG.....