sepulang sekolah Silvi senang dengan Edo yang selalu membantunya ketika dalam masalah dia beruntung memiliki teman seperti Edo saat itu Silvi dan Aldo berjalan jalan menikmati sinar matahari
Edo:"vi kamu mau ice cream gak?"
Silvi:"mau aja do"
ketika Edo membeli ice cream Silvi tidak ada di bangku taman Edo mulai panik karena tidak bisa ditelpon tapi dia ingat bisa mencari lokasi hpnya lewat find iPhone ternyata Silvi di hutan Edo sempat curiga karena secepat itu Silvi pergi dia bergegas ke hutan mencari Silvi saat itu dia melihat ada 2 orang laki dan seorang perempuan itu ternyata darla.edo menguping pembicaraan Silvi dan darla
darla:"heeyy kau Silvi yang selalu mengganggu urusanku kamu ngerti gak aku itu suka sama edo jadi kamu minggir jauhi Edo atau aku membunuhmu"
Silvi:"darla kalau kamu suka sama edo silahkan tapi ingat kata kataku Edo tidak akan pernah mencintaimu"
darla:"berani banget kamu bilang gitu awas kamu ya kalian berdua tolong bawakan daging Silvi segera"
2 lelaki:"baik boss"
saat mendengar itu Edo langsung menyelamatkan Silvi sebenarnya Edo hanya suka dengan Silvi jadi dia tidak pernah mempunyai perasaan dengan siapa pun dengan orang lain kecuali silvi
Edo:"silviiiii"berlari memukul kedua lelaki tersebut dan kabur dari lokasi darla
Edo membawa Silvi ketaman
Edo:"vi kamu gakpapa?"panik banyak luka pada kaki Silvi
Silvi:"eerhh"menahan sakit sampai pingsan
Edo:"bertahan Vi aku antar kamu kerumah sakit"
sesampainya di rumah sakit Edo mundar mandir didepan ruang operasi sedangkan ibu Silvi perjalanan ke rumah sakit
ibu Silvi:"Edo apa yang terjadi dengan Silvi?"panik takut terjadi sesuatu pada anaknya
edo:"masih di ruang operasi Tante"
ibu:"gimana tadi ceritanya do?"
Edo menjelaskan panjang lebar walaupun dia tidak tau awalnya bagaimana.seorang perawat keluar dari ruang operasi dan memberi tau ibu Silvi dan Edo
perawat:"permisi anak anda akan dipindah di ruang inap situasinya tidak terlalu kritis hanya luka sobek dibagian paha dan luka ringan untung tidak ada patah tulang"
Edo dan ibu Silvi menghela nafas karena Silvi hanya luka ringan.setelah dipindah ke ruang inap Silvi masih terbaring tidur pulas sedangkan ibu Silvi membayar biaya rumah sakit dan Edo mencium tangan Silvi dan menggenggamnya berharap semoga Silvi segera pulih
ketika Edo mengelus pipi Silvi saat itu tangan Silvi bergerak
Edo:"Vi kamu baik baik saja?"
Silvi:"do aku dimana?"mengusap matanya dan berusaha turun dari tempat tidur
Edo:"jangan turun vi kakimu sobek"
Silvi:"aku baru ingat kejadiannya do maaf tadi aku tidak sempat berteriak dan 2 lelaki sudah menutup mulutku dengan paksa aku berusaha melawan tapi tidak bisa aku berusaha lari tapi mereka menyobek pahaku sampai berdarah lalu mereka menusuk kakiku dengan pisau saking aku takutnya aku menuruti permintaan mereka memasukkanku kedalam mobil lalu aku bertemu darla yang ternyata menyukaimu do lebih baik kamu menaruh perasaan pada darla do"
Edo:"aku tidak akan menerima selain kamu vi dan aku maaf baru menyadari kalau kau hilang ya aku sungguh menyesal seharusnya aku ajak kamu beli ice cream kamu jadi seperti ini"
Silvi menyentuh wajah tampan Edo dan berkata
Silvi:"tak apa apa do tapi aku sungguh takut akan terjadi lagi do"
Edo:"kamu tenang aja vi aku akan selalu berada di sampingmu oke"
Silvi:"iya do makasih ya"
dibalik pintu ibu Silvi menguping pembicaraan Edo dan silvi.dia sangat senang ke akraban mereka berdua ibu langsung mengingat suaminya saat remaja yang selalu menggodanya
ibu:"Silvi...hiks.....hiks"
Silvi:"Bu kenapa ibu nangis Silvi baik baik aja kok"
ibu:"ibu baik baik saja ibu menangis karena saat ibu melihat kalian berdua ibu ingat ketika ayahmu seperti Edo dan ibu seperti mu Vi"
Silvi seketika ingat ayahnya yang sangat baik pada Silvi hingga SMP ayah meninggalkannya sejak duduk di bangku SMA sampai kuliah sekarang Silvi selalu murung dan sedih.
Edo:"Vi udah gak usah murung gitukan ada aku tenang aja pasti semua akan baik baik aja ayahmu akan tenang dan senang si surga sekarang kamu harus pentingkan kesehatanmu dulu"
******
Edo selalu perhatian pada Silvi sehingga Edo dan Silvi mulai jatuh cinta
******