Sakit

Matahari menyinari kamar Silvi Ia terbangun dan bersiap sekolah. Ia tak sadar bahwa Darla menjemputnya."hai Vi yuk berangkat"

"eh tumben la ajak aku biasanya sih...ya kamu tau lah siapa"

"Edo masuk...."Darla tak melanjutkan kata-katanya karena takut sahabatnya khawatir.

"masuk apa?"kata Silvi yang menunggu Darla.

"gpp deh nanti kamu terkejut aku yang salah"kata Darla ketakutan.

"aku yakin aku tak akan terkejut kumohon"mata Silvi berbinar binar memohon pada Darla dan akhirnya Darla menyerah dan akhirnya Darla menceritakan bahwa Edo masuk rumah sakit karena sakit bawaan saat kecil. Silvi mulai menitikkan air mata dan memohon pada Darla untuk mengantarnya ke rumah sakit. Darla menolak dan mengajak Silvi menjenguk Edo setelah sekolah.

"tapi la aku khawatir"kata Silvi."sudah kamu gak usah khawatir Edo butuh istirahat".kata Darla.

"ya sudah lah kamu bener juga"kata Silvi dan masuk ke kelas.ketika masuk kelas Silvi bingung karena teman temannya hanya diam tidak seperti biasanya ramai seperti pasar.

"eh kok pada diam semua?"

"tadi ada kepala sekolah memukul kami jadi kami diam"kata Salah satu teman Silvi.

"hah?"

"kenapa?"kata Darla.

"Edo tadi disini saat itu ada dua laki laki memukul Edo dan setelah itu mereka pergi kabur dan Edo tak sadarkan diri malah kami yang kena hukuman"kata Heri.

"oh aku turut sedih dengan kalian"kata Silvi menuju tempat duduknya dia melihat kursi yang selalu Edo duduki dan membuat candaan untuk dirinya rasanya terasa sepi bagi Silvi.

"Vi"

"hmm"

"jangan melamun gitu dong lagi mikir Edo ya?"

"gpp udah lah fokus belajar"kata Silvi.

setelah pelajaran Silvi dan Darla menuju rumah sakit.

*******

BERSAMBUNG....