"Kapan kau pulang, apa sudah bertemu orang yang kau cari, siapa namanya..."
"Namanya Edgar."
"Ya, Edgar. Cepat pulang, kau harus belajar sihir!"
"Maaf, Zero. Sepertinya aku belum bisa pulang."
"Kenapa? Aku sudah lama menunggumu pulang."
"Oh, ayolah aku baru pergi dua hari, kau bertingkah seakan kita sudah tidak bertemu selama setahun."
"Kau pikir aku kesini untuk apa? Untuk mengajarimu! dan kau malah pergi." Zero terus menggerutu di ujung telepon.
"Ya, aku tau. Tapi memang aku belum bisa pulang."
"Kau harus pulang, aku tidak mau tahu itu. Atau aku sendiri yang akan menjemputmu."
"Ck. Cerewet sekali kau..."
"Kau harus pulang, hari ini juga! Atau tidak sama sekali."
Tut...
Alessa berdecak kesal.
"Nona Alessa."
"Masuk, Emely!"
"Sarapan, Nona."
"Taruh saja di sana!" Emely meletakkan nampan berisi makanan di atas nakas.
"Dimana, Edgar?"
"Saya tidak melihatnya, Nona."
"Oh, astaga Edgar."