Malaikat Pelindung

“Happy birthday, baby.”

Sara masih berbaring tepat dibawah kekasihnya. Dengan nafas tersengal-sengal, dengan kenikmatan yang dirasakannya; Sara menghentikan ciuman kekasihnya. Masih berbaring tepat dibawahnya, masih memandangi Richard dengan jarak yang begitu dekat. Tubuh masih saling terhubung, keduanya kini saling memandangi satu sama lain.

Richard mendekatkan wajahnya, tersenyum begitu puas dan bahagia. Sekali lagi, pria itu mencium kekasihnya dan menyelesaikan apa yang sedang mereka lakukan malam itu. Richard tidak akan pernah melupakan bagaimana desahan itu membuatnya gila, bagaimana Sara menatapya malam itu. Keduanya sangat terpuaskan. Tidak hanya karena kebutuhan fisik yang terpenuhi, melainkan terdapat cinta yang begitu besar di dalam hati keduanya yang membuat hal itu menjadi begitu istimewa. Lagipula, bukankah hal itu tidak berarti bila dilakukan tanpa cinta?