Bandar Udara Internasional Sultan Aji Muhammad Sulaiman, Balikpapan
12 September 2016
Langkah demi langkah terasa berat, ingin rasanya untuk melempar saja semua barang bawaan karena badan sudah tidak sanggup lagi. Semua organ di dalam tubuh tidak lagi terasa berjalan dengan harmoni. Hati tercabik-cabik hingga menyisakan kepingan-kepingan yang begitu kecil sehingga tidak mampu lagi untuk disusun kembali. Pikiran begitu terpaku pada masa lalu sehingga tidak bisa melihat masa depan yang terbentang luas di depan mata. Richard berjalan keluar bandara dengan ransel yang hanya melingkar di satu bahu nya, menggiring satu koper besar hitam berukuran 32 inci sore hari itu.