Langkah kaki nya begitu yakin malam itu, tidak lagi meragu. Perlahan, Richard berjalan menuju ranjang nya malam itu pukul 11 WITA, masih di apartemen nya di Balikpapan. Mata nya terasa begitu berat, ingin segera ia tutup untuk mengakhiri hari. Foto kekasihnya masih digenggam, gaun tidur satin berwarna putih dibaringkan nya tepat di sisi kanan nya seolah-olah Sara sedang berbaring tepat di sisinya seperti dahulu.
Richard berbaring menatap sisi ranjang yang kosong di dalam gelap kamar nya, jendela pun ia biarkan terbuka, tidak peduli seberapa kencang dan dingin angin malam. Sekali lagi membayangkan masa lalu, memori yang melekat erat saat ia kembali berjumpa dengan Sara di Batam. Senyum wanita itu, kilatan di kedua mata nya yang tidak pernah padam; Richard kembali memutar memori itu untuk terakhir kalinya.
“Don’t you worry.” Richard berbisik di dalam kesunyian, menutup kedua matanya merasakan dalam-dalam udara malam hari itu yang begitu menusuk.