47. Charlos

Seorang malaikat berpakaian putih dan bersinar terang, menjemputnya untuk pulang. Charlos meraih tangan malaikat itu. Sesaat rohnya terlepas dari tubuhnya. Kemudian malaikat itu memberinya pilihan. Apakah Charlos akan ikut bersamanya atau tidak. Karena sebenarnya ia masih diberi kesempatan untuk hidup.

Di sana ia melihat Rissa sedang duduk di kursi roda. Wajahnya begitu pucat dengan pipi berbalut perban. Rissa menatap kosong ke arahnya. Tersirat duka yang begitu mendalam saat Charlos melihat matanya.

Charlos menghampirinya, tapi tidak ada yang bisa dilakukannya. Rissa tidak bisa melihatnya. Ia hanyalah sebuah roh yang melayang-layang di udara.

Ia menoleh untuk melihat sendiri tubuhnya yang sekarat, terbaring di ranjang pasien. Kabel-kabel menempel di tubuhnya. Tiga selang infus bercabang menusuk kedua tangannya. Para perawat sibuk melakukan tindakan CPR. Tubuhnya tersentak beberapa kali. Tidak ada respon. Ia sudah meninggal.