139. Gangguan Saat Makan Siang

Sisil tampak kesulitan menggunakan garpu dan pisau. Tangannya masih gemetaran. Kasian sekali Sisil. Wanita itu pasti takut padanya. Padahal Charlos tidak akan memakannya. Ia tidak suka daging manusia. Ia lebih suka makan pasta dan minum koktail.

Akhirnya dengan penuh perjuangan, Sisil berhasil menyuap makanannya dan kemudian mengunyahnya dengan perlahan dan penuh kehati-hatian. Matanya melebar.

"Ada apa?"

Ia menjilat bibirnya sambil kemudian merapatkan bibirnya. Ia tampak seperti yang ingin menangis. "Ini enak sekali, Pak," katanya dengan mulut yang penuh dengan makanan.

"Benarkah?"

"Ya. Saya belum pernah memakan sesuatu yang seenak ini."

Sisil jadi semakin mahir menggunakan garpu dan pisau. Ia menyuap makanannya jadi lebih cepat. Gadis pintar.

Mereka makan dalam diam. Charlos memecah keheningan dengan memulai percakapan.

"Sil, sudah berapa lama kamu bekerja untuk Bu Virna?"

"Hmm… Sekitar tiga tahun. Belum lama," jawab Sisil.