171. Menjadi Binal

"Dasar kurang ajar!" seru Gladys sambil mendorong bahu Rissa. "Kamu sengaja, ya kan?!"

Ia menatap histeris gaun toscanya yang sepertinya mahal. Bagian depan dadanya juga terkena noda coca cola. Dasar makhluk yang aneh. Untuk apa Gladys membawa-bawa botol coca cola ke toilet? Wanita menyebalkan itu membuang botol coca cola itu ke tong sampah dengan kasar hingga air sisa coca cola muncrat mengenai lantai.

"Maaf, Bu. Tapi Anda yang telah menabrak saya duluan," kata Rissa berusaha sesopan mungkin.

"Apa?" Gladys meninggikan suaranya. "Ibu? Kamu itu tolol banget sih! Tidak bisa lihat apa? Aku ini bukan ibu-ibu!"

Rissa menatapnya dengan sebal. Ia kembali ke wastafel dan membasahi gaunnya yang terkena coca cola. Rasa lengket dan dingin menempel ke perutnya. Sungguh menjijikan.

"Heh!"