175. Meminta Izin

Rissa tidak segera menjawab Charlos. Setelah Charlos masuk ke dalam, Rissa menutup pintu pagar.

"Kamu tidak menjawabku," ujar Charlos dengan nada yang menuduh.

"Tadi itu temanku. Dia kebetulan lewat daerah sini dan kemudian mampir," terang Rissa. Semoga saja ia terdengar meyakinkan. Itu semua tidak sepenuhnya bohong kan. Alvin memang hanya mampir kemari kan.

"Oh benarkah? Kamu punya teman baru? Atau teman lama?"

Rissa mendesah. "Jadi kamu kemari untuk mencurigaiku?"

Charlos mengerjapkan matanya, kemudian memalingkan wajah. Ia mengusap mulutnya lalu turun ke dagu. Charlos tampak lelah. Matanya tidak tampak segar.

"Aku tidak ingin bertengkar denganmu," ucap Charlos dengan nada yang sedih.

"Baiklah. Aku juga tidak ingin bertengkar denganmu. Aku hanya bisa melihat dan menilai kejadian tadi malam."

"Benarkah? Apa yang kamu lihat semalam?" tanya Charlos lesu.