216. Terkejut

Gladys mendesah. Wanita itu tampak lelah. "Kita akan segera menikah dalam tiga hari lagi. Tidakkah kamu merasa peduli akan hal itu?"

"Masih banyak hal yang harus aku pedulikan. Hidupku tidak melulu hanya tentang pernikahan yang hanya berlangsung beberapa jam. Aku harus memikirkan tentang masa depan perusahaanku yang akan berlangsung selama bertahun-tahun ke depan."

"Lantas bagaimana dengan masa depan kita selama bertahun-tahun ke depan?" tanya Gladys dengan nada sengit.

Charlos mengalihkan pandangannya dari laptop dan menatap Gladys yang baru ia sadari ternyata mengenakan kemeja longgar dengan dua buah kancing yang terbuka di dadanya, menampilkan belahan dadanya yang sepertinya jadi semakin padat dan berisi. Bagus. Setidaknya ada yang bisa ia pegang kelak. Itu pun kalau Gladys mau dipegang. Ah wanita itu pasti mau. Charlos yang mungkin tidak mau.