231. Ide Gila

Malam itu Rissa tidak dapat tidur dengan nyenyak. Ia masih terus terngiang-ngiang akan pernyataan cinta Alvin padanya. Ia menatap ke arah jendela kamarnya yang gordennya terbuka. Samar-samar cahaya lampu dari taman menyinari kamarnya.

Sungguh di dalam lubuk hatinya yang terdalam, ia tidak dapat menerima Alvin sebagai kekasihnya. Pria itu sangat tampan dan baik hati. Mungkin ia juga pernah menyukainya, tapi perasaan itu tidak sama dengan perasaan cinta. Ia hanya mencintai Charlos seorang. Ia sedang mengandung anak Charlos. Ia tidak dapat membagi cintanya pada pria lain. Tidak bisa. Tidak sekarang ini.

Ada sebuah pesan singkat masuk. Rissa mengambil ponselnya dan menggeser layarnya. Dari sebuah nomor tidak dikenal. Rissa membuka pesan itu.