285. Mencari Alamat

Charlos duduk di meja kerjanya dan kemudian melihat bolpen kesayangannya tergeletak di sana. Biasanya Charlos selalu menyimpan di tempatnya. Ia kemudian melihat ada kertas juga di sana. Sebenarnya ia tidak pernah mengeluarkan kertas apapun jika bukan kertas dokumen.

Jarang sekali ia memperhatikan kertas. Tapi kali ini ia tiba-tiba menjadi seseorang yang penasaran. Ia menilik-nilik kertas itu dan melihat ada bekas tekanan. Sepertinya seseorang baru saja menulis sesuatu di kertas lain yang berada di atas kertas itu.

Iseng-iseng ia mengambil pensil dari laci kerjanya dan kemudian mengarsir kertas itu perlahan-lahan dengan cara memiringkan pensilnya agar kertasnya tidak terlalu tertekan.

"Apa ini?" gumamnya.

Tiba-tiba muncullah tulisan sebuah alamat. Charlos tidak begitu mengenal nama jalan itu. Sepertinya bukan daerah Bandung. Apakah Gladys yang telah menulis alamat itu? Mau pergi ke mana dia? Haruskah Charlos menyelidikinya?