292. Kisah Fajar

Siang itu udara terasa sangat panas dan lembab. Fajar mengipasi dirinya sendiri dengan karton bekas. Hari itu tidak seperti biasanya. Tadi pagi ia mengambil sampah. Pak RT memberinya sedikit uang, lumayan untuk ia membeli nasi rames. Ia terpaksa mengambil sampah lagi karena uang yang Gladys berikan waktu itu sudah habis lagi.

Ia jadi curiga sepertinya temannya si Ramlan itu menipunya. Mana mungkin ia sampai kalah enam juta rupiah? Gladys memberinya uang sepuluh juta rupiah. Kemarin itu ia sempat membeli beras, rokok, telur, dan mie instan. Sisa uangnya ia pakai untuk membayar hutang ke warung dan ke teman-temannya. Sekarang di dompetnya hanya tinggal empat ratus ribu rupiah lagi.

Temannya datang sambil berjalan cepat. Lalu tiba-tiba ia memukul kepala Fajar dengan bungkus rokok.

"Sialan! Apa sih kamu, Jun?!" seru Fajar marah.

"Jar, ada job nih. Kamu mau ikut tidak?" Juned tampak bersemangat sekali.