341. Menyelamatkan Rissa

Pandangan tampak buram, berbayang. Rissa berusaha untuk membuka matanya. Perut dan punggungnya terasa sakit. Pipinya bengkak karena tinjuan yang tadi menghantamnya dengan sangat keras. Rissa nyaris tak sadarkan diri.

Ketika itu ia mendengar suara orang lain yang menjebol pintu dengan suara keras. Orang itu menyerang pria yang sejak tadi menghajar Rissa. Ruangan terasa pengap. Sepertinya ada debu yang terhisap oleh mulutnya, membuatnya terbatuk.

Rissa mengerjap-ngerjapkan matanya dan merasa takjub. Setiap kali ia sedang dalam masalah, selalu ada orang yang menolongnya. Dan mengapa bayangan pria itu selalu berwajah seperti Charlos. Rissa tersenyum lemah. Ia pikir ia mungkin hampir mati.

Di saat-saat terakhir menuju kematiannya, Rissa malah sempat-sempatnya mengagumi pria itu. Mungkin dalam hatinya ia memang akan selalu mengagumi Charlos. Hatinya tak akan pernah bisa berpaling pada pria yang lain. Ia akan selalu mencintai pria itu.