Chapter 16

Dimitri sedikit berjuang membuka pintu. Dengan satu tangan yang menahan tubuhku dan tangan lain yang membuka pintu, ia nampak kesulitan melakukannya. Tidak mudah membuka pintu itu dengan aku yang menempel seperti koala padanya. Tetapi aku tidak perduli.

Bagiku menikmati otat keras yang memelukku membuat perasaan tidak nyaman ini sedikit lebih tenang.

Klek

Bunyi pintu terkunci sedikit menghentakku ke dalam kesadaran. Aku mengangkat wajahku untuk melihat dirinya yang berpaling ke arahku dari pandangannya ke pintu. Matanya yang tadi terlihat tanpa riak sekarang melihatku dengan lembut.

"Kau manis sekali babe girl, apa kau tau itu?" ucapnya seperti sebuah rayuan.

"Mm...bagaimana kau tau jika aku manis? " aku yang tidak fokus hanya bisa bertanya dan mengeram, ku arahkan jemariku meraba-raba tubuh pria merah yang meraih hatiku ini.